Dua Belas

2.8K 433 48
                                        

SASHI

Aku mengurut betisku yang mulai terasa pegal sambil duduk di bangku panjang yang tersedia di butik baju ini. Sedangkan Sinta dan Dewi masih terlihat semangat memilih-milih baju. Iya, aku dan kedua temanku memang memutuskan untuk jalan-jalan ke Mall di hari minggu ini.

Minggu adalah hari goler-goler santai dan rebahan sepanjang hari bagiku. Setelah melaksanakan tanggungjawab ku sebagai guru di hari senin sampai sabtu maka hari minggu seharusnya menjadi hari dimana semua bagian tubuh sekaligus isi kepalaku berisitirahat.

Tapi, kedua sahabatku tidak berpikir seperti itu. Awalnya aku mau menolak, ketika Sinta menelpon bahwa dia akan mengajakku keluar hari ini. Tapi, seperti sudah tahu jawabanku. Sinta menelpon disaat ia sudah sampai di depan rumahku. Yang membuatku mau tidak mau, menerima ajakannya untuk keluar rumah.

"Sas, menurut lo, bagusan warna dusty pink apa yang tosca?" Dewi menunjukkan dua blouse berlengan panjang ke hadapanku.

Sejenak, aku menatap dua blouse dengan model yang sama namun berbeda warna itu. Aku pribadi menyukai kedua warna yang Dewi pilih. Warnanya kalem, tidak terlihat membosankan dan jika dipakai di situasi formal ataupun non-formal tetap oke menurutku. Tapi, karena yang akan memakai itu adalah Dewi maka jariku dengan yakin menunjuk blouse yang berwarna tosca.

"Tosca bagus," jawabku singkat.

Dewi tampak menimbang-nimbang sebentar,"Apa gue coba dua-duanya aja kali ya? Ntar lo nilai deh. Gimana?"

Aku hanya mengangguk setuju. Dewi, kemudian melesat ke ruang ganti. Baru saja aku akan mengecek handphone, gantian Sinta yang menghampiriku dengan membawa dua kemeja berlengan pendek untuk laki-laki berwarna navy dan hitam. Pasti buat calon suaminya, Leo.

"Beb, menurut lo bagusan mana? Navy apa hitam?" tanyanya.

"Buat laki lo ya?"

Wajah Sinta bersemu, lalu ia menganggukkan kepala malu-malu. "Iya nih. Tadi lo dengar kan waktu dia bilang, kemarin kemejanya ada yang rusak pas di loundry. Kasihan banget. Ya udah deh, gue inisiatif beliin baru."

Aku mengamati dua kemeja itu, lalu menunjuk satu kemeja yang berwarna hitam.

"Yang hitam oke tuh. Bahannya juga bagusan yang ini deh, " kataku sambil menyentuh kedua kemeja itu. Membandingkan tekstur kainnya. Warna hitam memang kainnya lebih adem.

Sinta mengangguk, kemudian mengembalikan kemeja berwarna navy pada tempatnya. Lalu, kembali menghilang entah kemana. Aku, yang memang gak memiliki niat untuk membeli apapun memilih duduk di salah satu bangku besi panjang. Yang memang disediakan untuk pengunjung.

Aku mengecek akun Instagram yang baru ku buat sekitar dua tahun belakangan. Aku gak terlalu suka berfoto. Kalaupun foto, pasti gayaku sama aja. Followers ku belum menyentuh angka puluhan ribu, hanya teman-teman dekat atau teman-teman lama yang ku kenal.

Akunku memang sengaja ku buat dengan setting pribadi. Biar aku bisa memfilter orang-orang yang bisa melihat postingan ku dan juga ku follow back nantinya. Aku malas kalau harus melihat timeline yang berisi manusia-manusia random yang gak ku kenal.

Tapi aku follow beberapa artis yang menurutku keren kok. Nicholas Saputra, Deva Mahendra dan beberapa aktor lainnya. Aku juga follow EXO dan DAY6. Boy grup dan grup band asal Korea Selatan itu. Waktu itu, aku tidak sengaja menemukan cuplikan dari lagu-lagu mereka di laman pencarian di Instagram. Dan entah bagaimana ceritanya, aku bisa menyukai mereka dengan begitu mudah. Aku cukup menikmati karya-karya mereka. Bagus lagu-lagunya.

"Yuk, Sas. Udah kelar nih gue sama Dewi"

"Terus kemana kita sekarang? Pulang?" tanyaku seraya berdiri.

Above The Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang