If you don't like a second chance, this is not for you. Endingnya tetap ada di part final ya.
Aku gemes mau bikin ini.
An alternate ending.
Adara membuka matanya perlahan ketika mendengar sayup-sayup langkah. Dia mengambil ponsel yang sepertinya diletakkan di atas tempat tidur.
Tunggu.
Kenapa ada orang lain disini?
Adara membuka matanya perlahan dan mengamati siapa yang ada disampingnya. Dia terkejut mendapati Sakti tengah terlelap dengan tenang disampingnya.
"Sakti,"
"Hm."
Adara meraih ponselnya, dia mengamati jam sudah menunjukkan pukul lima.
"Sinara mau bangun,"
"Ra, aku baru tidur satu jam."
Adara mengusap kepalanya pelan, dia sedikit akan kembali tidur ketika dia menyadari satu hal. Dengan cepat dia menegakkan tubuhnya dan menyadari betapa berantakannya kamarnya saat ini.
Makhluk apa yang bergumul hingga membuat ruangan seberantakan ini?
"Maa.."
MAMPUS!!!
Adara dengan cepat mengambil baju-bajunya dan melempar baju Sakti untuk menutupi tubuh laki-laki itu. Adara memasang piyamanya cepat bersamaan dengan Sinara yang datang ke kamarnya dengan mengucek mata. Sakti yang baru sadar langsung terduduk pelan, menatap Sinara yang menghentikan langkahnya.
Mata kecil gadis itu mengerjapkan matanya, Adara menahan nafasnya lama menunggu respons sinara.
"Kok Papa ada di sini? Kok papa nggak ajak aku untuk bobo bareng?" Tanya Sinara pelan. Tubuh kecilnya menggapai ranjang dengan cepat dan segera menghambur ke pelukan Sakti. Sakti hanya bisa menatap Adara dengan polos dan mengusap punggung anaknya dengan pelan.
"Mama,"
"Iya sayang?"
"Kok nggak ajak aku bobo bareng?"
Adara menelan ludahnya. "Ini Mama mau ajak Sinara," Adara naik ke atas tempat tidurnya dan memeluk putrinya. Sakti tersenyum tipis dan memejamkan matanya. Tangannya yang menjadi bantal kepala Sinara memainkan wajah Adara pelan.
Adara balas menatapnya lama dan menghela nafas dalam, sedangkan berikutnya Sakti hanya bisa memejamkan matanya. Bergabung dengan Sinara yang sudah kembali tertidur.
*
"Ohh.. jadi Sinara awalnya nggak di ajak Mama dan Papa bobo bareng?"
Sinara menggelengkan kepalanya cepat, kemudian sedikit berpikir. Arseno mengangguk-anggukkan kepalanya dan menatap pelan ke arah Sakti dan Adara yang memalingkan wajah kali ini.
"Tapi habis itu bobo bareng Mama sama Papa kan?" Tanya Arseno lagi, Sakti ingin sekali menyumpal mulut laki-laki itu dengan sepatunya saat ini.
Tsania menahan tawanya sambil meletakkan minum untuk tamu-tamunya itu, dia berdehem pelan untuk menetralkan ucapannya.
"Nesya sayang, ajak Sinara main yuk."
Nesya yang sedang memainkan gamenya langsung masuk ke ruang tamu, mengajak Sinara untuk bermain. Adara menghela nafas dalam dan berdehem.
"Coba lo jelaskan dulu apa maksud Sinara yang bobo bareng ini." Ujar Tsania langsung menatap ke arah sakti.
"Wajar Sa, lima tahun kering kerontang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terusik | ✓
Romance(Reading list WattpadRomanceID kategori Bittersweet of Marriage bulan Mei 2022) Disclaimer : NOT a romantic marriage story you ever imagine. Adara tersenyum tipis. Baiklah, sepertinya mereka bisa memulai proses negosiasi ini. Sebuah transaksi rahasi...