Prolog

13.3K 539 0
                                    


Zera yang baru saja menerima kenyataan pahit bagaimana dirinya bisa hidup sampai saat ini, memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua orang tua angkat yang menyayanginya sepenuh hati. Ia tak ingin membahayakan nyawa mereka untuk kesekian kalinya.

Langkah kakinya terus masuk ke dalam hutan terlarang. Rasa sakit dari sebuah kutukan yang menghantui dirinya terus hingga beranjak dewasa. Titik dimana ia sudah tak sanggup menahan penderitaan lagi.

"Kalau kau berjanji menolongku. Aku juga akan menolongmu. Bagaimana?" bisik pria yang tak dikenal itu. Kesepakatan singkat mengubah seluruh kehidupannya.

Berkat sandiwara Zera yang memumpuni itu. Mereka berhasil keluar dari kejaran para prajurit kerajaan. Zera yang terlalu lelah untuk melewati hari berat itu pun tak sadarkan diri.

"Kau ini adalah wanita yang kakakku cari-cari selama ini. Dan kau akan segera bertemu dengan dia. Pria gila yang haus akan darah dan kekuasaan," gumamnya pelan.

***

Pagi keesokan harinya. Lucien sampai pada sebuah rumah tua dengan mengikuti aroma yang ditinggalkan oleh kakaknya. Ia bersama sepasukan prajurit lengkap mengepung sekeliling pondok kecil yang berada di tengah-tengah hutan. Tiba-tiba tubuh mungil Zera jatuh tersungkur ke depan melewati ambang pintu berukuran sedang.

"Dimana dia?" tanya Lucien seraya menangkap tubuh Zera.

"Dia? Oh... jika isi pikiran kita sama, pria itu telah pergi berjam-jam yang lalu dan tak kunjung kembali," ketus Zera kesal. Ia berusaha mendorong tubuh Lucien yang kokoh dan sungguh besar. Suatu usaha yang percuma.

Lucien terdiam dan mengangkat tubuh Zera bak sekarung gandum dipundaknya. Ia membawa Zera yang tak bertenaga naik ke atas kuda hitam miliknya dan membawanya pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun.

I Married the King Who Burns Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang