25. Bocilmu 🐎

3.5K 514 25
                                    

Kalau lagi rekomen cerita sad, tolong selipin judul cerita ini ke rekomennya kalian ya, Hyung.

Judul:
Sebatas Kekangan.

Makasih.
Happy reading 💕

🐎🐎🐎

Mulmed:
Januari - Glenn Fledly ▶️🎵

🐎🐎🐎

"Hatiku sudah cukup hancur.
Jangan ditambah lagi."

🐎 Sebatas Kekangan 🐎

"Bangun, Stel." Denish menepuk bahu Stella pelan. Saat ini mereka berada di dalam ruangan kantor.

"Mmmm ... kenapa nggak ada yang tulus menyayangiku." Stella ngigo seperti biasa dalam mimpi buruknya.

"Ada. Buktinya gue sayang sama lo, setulus cintanya romeo dan juliet," bisik Denish pelan sambil mengusap kepala Stella.

Kemudian pandangan pria itu beralih ke tangan mungil bocilnya. Biru lebam karena terjepit pintu semalam membuat hati Denish terasa sakit. Ia bergumam lirih sambil menggenggam tangan itu. "Maaf, harus buat lo menderita fisik."

Denish melepaskan genggaman kembali menepuk bahu Stella.  "Bangun yuk pulang."

"Mmm ...." Gadis itu membuka mata sambil menguap lebar untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Pekerjaannya sedikit terbengkalai, karena rasa kantuk melanda.

Pandangan Denish beralih ke buku tatakan bekas disenderkan oleh Stella. Iler! Denish terkekeh kecil. "Tidur aja masih belepotan." Pria itu meraih tissue basah di atas meja untuk mengelap sudut bibir Stella dengan iler yang sudah mengering.

Baru sadar kenapa Denish terkekeh. Gadis itu segera menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia yakin wajahnya sekarang merah seperti kepiting rebus. "Astagaa."

Denish hanya ketawa kecil, membuang bekas tissue ke tong sampah. "Pulang yuk, Stel?"

"Nggak mau! Aku udah bilang berkali-kali kalau aku maunya dipanggil Bocil, dan juga aku gak mau cerai!!" rengek Stella dengan memanyunkan bibirnya.

"Semua udah aku jelaskan. Apartemen udah aku siapin, habis cerai kamu bisa tinggal di sana. Nenek kamu juga nggak bakalan marah sama kamu lagi, karena aku akan memberimu 70 persen saham."

Stella menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan kemudian menghela napas. "Aku nggak butuh itu semua. Yang aku butuhkan adalah hidup bahagia dengan Kakak."

Denish merasa tertohok dengan ucapan Stella. Pria itu berusaha untuk menyembunyikan ekspresi sendunya dengan memperlihatkan ekspresi dingin. "Tapi, aku nggak mencintaimu Stel ...."

Gadis itu beranjak berdiri, mendongak kepala untuk melihat wajah dingin Denish. "Iya, kamu memang nggak mencintai Stella Andriani. Tapi, kamu mencintai Bocilmu!" Stella memperjelas.

Denish segera memalingkan wajahnya, karena wajah marah Stella sangatlah imut dan menggemaskan. Kok malah kamu yang baper, Den?

Pria itu menggaruk alisnya, berjalan ke arah meja. Ia sibuk meraih surat dari dalam lemari meja kerja. Kemudian menyodorkan kepada Stella. "Tandatanganlah, habis itu kamu bisa hidup bebas di luar sana layaknya mariposa tanpa mikirin uang, tanpa mikirin penyakitku, dan segalanya."

"Nggak mau! Aku lebih baik hidup dikekang Kakak daripada terbang gak jelas di luar sana!" Gadis itu tidak menerima. Ia menepis kasar surat gugatan cerai itu.

Sebatas Kekangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang