"Melindungmu adalah salah satu caraku untuk mencintaimu dan menebus dosaku."
🐎 Sebatas Kekangan 🐎
Dokter menggelengkan kepala setelah memeriksa kondisi Denish yang terbaring lemah di kasur rumah sakit. Denish terjatuh pingsan sore tadi, karena telah bekerja keras selama beberapa hari ini dan juga lupa makan. Serangan bertubi-tubi dari perusahaan papanya Yoga sukses membuat kesehatan Denish ambruk.
"Gimana hasil pemeriksaan bos saya, Dok?" tanya Pak Kemis khawatir. Beliau adalah supir dari keluarga Denish.
Tidak seperti biasanya yang mengendarai sendiri, hari ini Denish meminta Pak Kemis untuk mengantarnya pergi rapat di perusahaan klien dengan kondisi lemas dan gemetaran. Denish tetap memaksa diri untuk pergi rapat yang tau-taunya pingsan di dalam mobil.
"Sudah tidak ada masalah. Cukup rawat inap di sini selama 2 hari," jelas dokter.
"Lalu, mengapa bos saya tiba-tiba pingsan?!" tanya Pak Kemis dengan khawatir.
"Hipoglikemia, gula darahnya rendah makanya pingsan. Kelupaan makan penyebabnya. Lain kali harus lebih berhati-hati lagi. Hipoglikemia bisa merenggut nyawa tiba-tiba. Selalu ingatin pasien untuk makan. Lain kali kalau ada kondisi serupa, cepat berikan permen atau cokelat untuk menaikkan kadar gulanya."
"Baiklah, lain kali saya akan lebih waspada terhadap kondisi bos saya."
"Ya, lebih baik juga pasien ini rutin kontrol kesehatan ke RS. Diabetesnya semakin par--"
"Tung--tunggu. Bos saya kena diabetes?" tanya Pak Kemis tidak percaya.
"Iya, dan penyakitnya semakin parah sekarang. Diabetesnya sudah menjalar ke jantung dan juga matanya. Pasien ini kelihatannya tidak rutin memakai insulin, dan sering mengonsumsi makanan manis. Jadi penyakitnya mulai parah. Saya sarankan untuk menjaga kesehatan sesuai anjuran dokter," ucap dokter sambil menghela napas, berjalan pergi meninggalkan Pak Kemis.
Bagai ditampar ombak, Pak Kemis menghampiri Denish dengan pilu. Pak Kemis sudah bekerja sebagai supir dari keluarga Denish selama 30 tahun. Ia kenal betul dengan keluarga ini. Sebelumnya papanya Denish meninggal karena penyakit diabetes, jantung dan ginjal. Sekarang putranya juga diberikan penyakit yang sama. Selain berdoa, Pak Kemis memutuskan untuk memberitahu Amy.
"Jan--jangan," ucap Denish lemah ketika matanya terbuka. Sosok Pak Kemis hendek bertelepon.
"Tuan, kamu sudah bangun." Pak Kemis menyimpan ponselnya dan memapah Denish hingga ke posisi duduk.
"Jangan kasih tau penyakit saya ke siapa pun, apa lagi mama saya," ucap Denish dengan pelan. Tadi ia telah mendengar percakapan dokter dengan Pak Kemis walaupun matanya masih terpejam.
"Ta--tapi penyakit Tuan sudah--"
"Iya, saya tau semakin parah. Saya nggak berharap banyak. Papa juga meninggal karena penyakit ini. Saya rasa saya akan sama. Mungkin ini memang karma saya, karena perbuatan masa mudaku juga ...." Tatapan Denish menyorotkan penyesalan.
"Jangan menyerah. Tuan sekarang sudah menjadi orang baik, menebus kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat. Tuhan pasti akan menyembuhkan penyakit ini."
Denish menggelengkan kepalanya. "Nggak cukup. Mereka dari korban kesalahanku masih hidup menderita di sana."
"Cukup kok, Tuan." Pak Kemis mengelak. "Tuan sudah dipenjara 14 tahun, ini lebih dari cukup. Lagian Tuan hanya membunuh orang-orang jahat itu. Menurut saya, Tuan nggak ada salahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Kekangan [END]
Ficción General[Tahap Revisi, prolog - part 11 telah revisi, part 12 sampai seterusnya belum revisi] Kekang adalah besi gerigi yang dipasangkan pada kuda. Aku adalah kuda itu yang tidak pernah menikmati kebebasan. Hidupku hanya Sebatas Kekangan. Di saat kalian tid...