14. Semuanya Sudah Terlambat

855 122 4
                                    

Sorry for the typos, hope u can enjoy it
***

Hari ini berakhir dengan malam yang sunyi bagi kami berdua. Aku dan Vano hanya merebahkan diri diatas ranjang dengan tangan Vano yang melingkari pinggangku dari arah belakang. Tidak ada yang membuka suara diantara kami karena sejujurnya aku tidak tau harus berkata apa untuk saat ini.

Aku sudah tidak marah lagi pada Vano, dan lelaki itu juga sudah berhenti menggumamkan permintaan maafnya sejak beberapa jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah tidak marah lagi pada Vano, dan lelaki itu juga sudah berhenti menggumamkan permintaan maafnya sejak beberapa jam lalu.

Pelukan Vano semakin mengerat dan wajahnya ia tenggelamkan diperpotongan leherku. Hal itu sedikit membuatku tidak nyaman sehingga aku ikut mengerakkan kepalaku.

"Van...." Panggilku pelan.

Lelaki yang sedang memelukku dari belakang itu hanya bergumam pelan.

"Maaf... Aku tidak pernah bertanya mengenai masalahmu, maaf tidak bisa menjadi tempatmu untuk mencurahkan isi hatimu... Aku benar-benar kekasih yang tidak berguna" Ujarku tulus. Sejujurnya aku merasa seperti seorang kekasih yang tidak berguna. Bagaimana tidak, aku tidak mengetahui apapun mengenai Vano.

Setelahnya aku merasakan geli akibat gesekan rambut Vano yang menggelengkan kepalanya. "Jangan berbicara seperti itu Jane, kau adalah hal terindah yang diberikan Tuhan setelah ibuku. Jadi jangan coba-coba untuk mengatakan bahwa dirimu tidak berguna. Kau sangat berarti dalam hidupku Jane..."

Vano membelai punggung tanganku yang ia dekap dengan miliknya. "Aku yang bersalah karena tidak menceritakannya padamu. Maaf.... aku tidak berterus terang akan masalahku..."

Kubalikkan tubuhku untuk berhadapan dengan Vano. Ku tatap wajahnya lalu membelai rahangnya yang tajam. "Kau tau Van, kau adalah teman lelaki pertamaku dan akhirnya menjadi kekasihku. Terimakasih karena sudah berada disampingku setiap aku sedang tidak baik-baik saja.... Terimakasih Van..."

Setelah mengingat semuanya, aku baru sadar bahwa Vano selalu berada disisiku setiap aku sedang merasakan sakit dihatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengingat semuanya, aku baru sadar bahwa Vano selalu berada disisiku setiap aku sedang merasakan sakit dihatiku. Bahkan lelaki itu yang membuatku mengurungkan niat untuk mengakhiri hidupku yang sangat melelahkan.

1. LOVELY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang