Chapter 4

6.2K 382 42
                                    

Aku pernah mengalami kejadian buruk karena sangat menyukai seseorang. Aku trauma. Tapi, kamu membuatku lupa dengan trauma itu.


"Gimana PDKT sama Pak Gibran kemarin?" tanya Kiran penasaran.

"Sukses dong. Pak Gibran langsung klepek-klepek kayak ikan kekurangan oksigen pas gue senyumin." Zeva berbohong agar kedua sahabatnya merasa akan kalah pada taruhan kali ini. Padahal, boro-boro Gibran klepek-klepek karena disenyumin, melihat Zeva saja dia ogah.

Kiran menatap Zeva tak percaya sementara Vira mulai terlihat panik. "Ya ampun! Sia-sia dong gue berdo'a semalaman biar lo dicuekin sama Pak Gibran!" seru Vira tanpa merasa bersalah.

Asem! Gara-gara do'a Vira, gue gagal deketin Pak Gibran! Umpat Zeva dalam hati.

Zeva menatap tajam Vira. "Makanya jangan do'ain yang jelek-jelek! Ntar balik ke diri lo sendiri!" ancam Zeva.

"Terserah. Dari dulu Kak David memang nggak pernah ngelihat gue. Dapet do'a begituan udah nggak mempan lagi." Vira menjulurkan lidahnya pada Zeva, padahal fakta yang baru saja Vira sebutkan itu... tragis.

Daripada berdebat dengan Vira, lebih baik Zeva memikirkan baik-baik rencananya untuk mendekati Gibran. Tadi malam ia sudah searching di google 'cara mendapatkan hati pria'. Ia membuat catatan singkat mengenai hasil penelusurannya semalam.

Cara Mendapatkan Hati Pria:

harus cantik (sudah),cerdas (sudah),ramah (sudah),rajin menabung (gue dah kaya, nggak perlu nabung),gaul (gue selebgram lagi!), danmemasak makanan spesial untuk si dia.

Hanya nomor enam yang belum ditandai oleh Zeva. Gadis itu kemampuan memasaknya berada pada level rendah tapi ia sudah punya ide yang sangat brilian untuk mengatasinya. Masalahnya sekarang bagaimana membubarkan kerumunan cewek-cewek barbar yang berakting menanyakan pelajaran ekonomi ke Gibran saat jam istirahat.

Saat Zeva sedang bingung, datang cowok paling ganteng se-SMA Better Future. Siapa lagi kalau bukan Keenan. Tapi, kalau guru juga dimasukin nominasi, Keenan bakalan jadi cowok nomor dua paling ganteng se-SMA Better Future karena yang nomor satu adalah Gibran.

"Pagi, Zeva. Gue udah ke perpustakaan kemarin tapi buku-buku soal disana nggak update lagi," Keenan mulai menjalankan jurus PDKT-nya ke Zeva.

Bagi Kiran dan Vira, Keenan pantas mendapatkan predikat cowok tergigih dalam mendekati Zeva. Cowok itu sudah sering dicuekin habis-habisan oleh Zeva serta ditolak secara tak langsung tapi tetap saja pantang menyerah menjalankan modusnya mendekati Zeva.

"Gue temenin lo ke toko buku buat cari buku soal," potong Zeva. "Tapi, lo mau ngelakuin apa aja buat gue kan?" Zeva memastikan.

Vira tersentak kaget. Ia tak menyangka sahabatnya itu akhirnya sadar kalau Keenan cowok yang ganteng dan baik. Akhirnya otak Zeva udah nggak konslet lagi, begitu pikirnya.

Keenan sendiri tak kalah kaget tapi juga senang. Tak sia-sia pengorbanannya merendahkan diri di depan gadis berambut hitam legam itu selama sebulan terakhir. "Gue mau lakuin apapun buat lo!"

***

Zeva tersenyum puas saat melihat Gibran sedang duduk sendirian di ruang guru sambil membaca buku yang sangat tebal, lebih tebal bahkan dibanding buku paket ekonomi lima ratus halaman.

Pantas matanya rabun, batin Zeva. Gibran memang memakai kacamata tapi itu sama sekali tak mengurangi ketampanannya. Malah, ia terlihat seperti cowok genius yang misterius.

Para cewek barbar itu pasti sekarang sedang mengerumuni lapangan basket. Melihat tubuh six pack Keenan jauh lebih menarik dibanding berusaha mencari perhatian guru killer ini. Zeva tertawa geli saat membayangkan Keenan tiba-tiba bertelanjang dada di lapangan basket. Ia sudah menduga Keenan mempunyai 'roti sobek' itu sehingga ia meminta Keenan untuk membuka baju di tempat paling ramai saat jam istirahat.

Dark Secret [Akan Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang