。 nineteen, 𝙛𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 .

826 165 60
                                    

"but how about this 'j' signature?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"but how about this 'j' signature?"

pertanyaan minji membuat yunho yang sebentar lagi akan menunjukkan senyum lebar kemenangannya seketika luntur. wajahnya yang semula akan bersinar cerah kini kembali meredup dengan kernyitan dalam pada dahinya. kembali berpikir.

ah, mingi yang sedari tadi memperhatikan merasa sedikit kecewa. entah kenapa.

yunho memandang tanda tangan simpel itu dalam diam, walau otaknya tak diam. pikirannya berputar mencari jawaban, atau mungkin sebuah pemikiran, agar dapat dipecahkan bersama. tapi selama otaknya berputar pun, hanya kekosongan yang melanda.

"mungkin 'j' ini inisial nama pemimpin organisasi righello sendiri. lihatlah, dibawahnya ada cap bahwa mereka semua diterima." yoohyeon berkata. masuk akal. mungkin saja. atau mungkin memang benar.

yunho mengangguk singkat, meletakkan kertas-kertas itu dan merenggangkan tubuhnya. dirinya sudah bersiap untuk menguap sebelum mingi bersuara.

"tapi menurutmu siapa 'j'?"

"this mouse!" tangan yunho yang masih terangkat di udara segera ia daratkan pada kepala mingi. dan pemuda jeune yang bertanya tadi dengan pasrah merelakan tubuhnya terjatuh ke belakang akibat ulah pemuda haute yang menyebalkan. "sudah bagus kita akan mengakhiri ini semua, kau dengan sialannya bertanya seperti itu?! kau ini sengaja membuat kita tidak tidur nyenyak karena penasaran, hah?!"

mingi yang masih dengan posisi tertidur di atas karpet dan berpura-pura tak sadarkan diri, kini membuka sebelah matanya. "tidak usah marah-marah, manis. kita bisa membahasnya besok." ia berdiri dari tidurnya, lalu menarik-narik baju yang di kenakan yunho agar pemuda itu ikut berdiri.

"manis, manis. kau pikir aku ini makanan?!" yunho menurut untuk berdiri dengan bibir yang masih menggerutu. mingi menahan tawa, segera dirinya merangkul pundak yunho untuk ia tarik keluar dari ruang tengah.

"yes. you're a cake." ujar mingi yang sekarang menusuk pipi yunho dengan telunjuknya. yang tentu saja membuat pemuda satunya sedikit memberontak dari rangkulannya.

mingi hanya tersenyum simpul dan melewati kamar yunho, berjalan lebih jauh.

"hei, mau kemana?! aku ingin tidur!" tangan yunho mendorong-dorong tubuh mingi yang menghimpitnya, walau sia-sia tapi ia tetap berusaha.

"masih pukul delapan, aku tahu kau pasti tidur lebih malam dari itu." mingi menjawab, kini melangkahkan kaki ke arah pintu belakang. menggeserkan pintu kaca itu yang langsung disambut oleh dinginnya angin malam kingston, ibu kota jamaica.

di taman belakang rumah, tersedia satu meja bundar dengan dua kursi tanpa sandaran di sisi-sisinya. mingi mendudukkan yunho terlebih dahulu di kursi, lalu dirinya mendudukkan dirinya sendiri pada kursi lainnya.

"untuk apa ke sini? melihat rumput yang tak pernah terawat ini, hah?" yunho menginjak-injak rumput kering di bawahnya menggunakan sandal rumahan yang ia kenakan.

𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun .   [ DISCONTINUED. ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang