𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun . [ DISCONTINUED. ]

｡ five, 𝙩𝙚𝙧𝙢𝙨 .

tegukan demi tegukan ia lanjutkan tanpa berhenti. seringai mengerikan terus saja tertampil pada wajahnya. sensasi membakar pada tenggorokannya tidak mendistraksinya untuk berhenti meminum minuman hina itu.

ini sudah ke–delapan kalinya bartender bar merancang minuman untuk dirinya. dan menakjubkannya, ia sama sekali tidak mabuk. ia masih seratus persen sadar.

seusai gelas kaca yang ia teguk itu habis tanpa ada setetes cairan campuran alkohol, dirinya lantas berdiri. mengedarkan pandangannya ke penjuru bar, satu-satu pengunjung ia amati baik-baik walau penerangan hanya menggunakan lampu berbagai warna neon berkelap-kelip.

senyumannya, tidak, seringainya melebar kala maniknya menatap seseorang dengan surai gelap memakai pakaian selayaknya orang-orang yang ingin pergi ke bar untuk clubbing di sudut sana, sedang meneguk minuman birunya dengan tangan yang sibuk mengutak-atik ponselnya. ia melangkahkan kakinya menjauh, berjalan ke sebuah ruangan yang bertuliskan staff only pada depan pintunya.

jari telunjuknya terangkat, mengetuk perlahan benda yang tersumpil pada telinganya, menghasilkan bunyi kecil akibatnya. ia berdeham sebelum membuka mulut.

"got one, sir."

"hUAHUAHUA!"

bruk!

yunho memegangi dadanya yang naik turun dengan cepat. matanya membola, sebab terkejut dan menjadi pelaku pelemparan bantal tadi.

"SAN!"

san memungut bantal yang terjatuh tepat di depan kakinya. "hm?" langkahnya mendekati pada ranjang dan mengembalikkan benda empuk itu pada tempat semula.

tangan yunho beralih untuk memegangi pundaknya. matanya masih membola, seperti anak anjing. "sialan, kau mengejutkanku." ujarnya yang kini mencubit lengan san main-main.

san tertawa kecil, menampilkan lesung pipi yang tampak menawan menghiasi wajahnya. "bagaimana? sudah merasa baik?"

"mhm." angguk yunho perlahan, merasa kurang yakin dengan keadaannya sendiri. ia kemudian mengedarkan pandangannya. "huh? lelaki menyebalkan itu ke mana? ku kira dia akan menemaniku hingga pagi."