。 thirty-three, 𝙬𝙚'𝙡𝙡 𝙛𝙧𝙚𝙚 !

445 83 1
                                    

yunho mencuci tangannya setelah dirinya membuang boneka beruang miliknya pada tong sampah di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









yunho mencuci tangannya setelah dirinya membuang boneka beruang miliknya pada tong sampah di depan. ia jadi tidak bernafsu untuk makan. beruntung ada san dan wooyoung yang dengan baik hati mengajukan diri untuk mengganti sprei kasurnya. ia tak perlu menghabiskan tenaga lagi untuk itu.

selesai dengan acara mencuci tangan kemudian mengeringkannya, yunho memilih untuk merebahkan tubuhnya pada sofa ruang tengah. mengeluarkan ponselnya dari kantung celana dan melihat notifikasi-notifikasi baru di sana.

ia tak menemukan yang penting, juga karena ia hanya berniat untuk menelpon kakak sepupunya. belum sampai membuka aplikasi yang dituju, panggilan masuk dari seseorang yang ingin ia hubungi tertera pada layar ponselnya. wah, sepertinya sudah ada sinyal telepati.

"haaaaaiiiii!" sapa yunho semangat, sudah sepenuhnya terduduk pada sofa.

seonghwa di seberang sana tertawa. "hai."

"hyung, minggu depan! aku tak sabar!" adunya senang, lagi-lagi membuat pemuda yang lebih tua di sana kembali tertawa akibat kelakuannya.

"eoh, bersiaplah. juga aku ingin memberitahu sesuatu." terdengar dari seberang sana, suara gesekan antara kertas dengan kertas lainnya terdengar.

yunho mengangguk, walau tahu tak akan terlihat. "apa itu, hyung?" tanyanya.

"aku dan siyeon noona sudah membicarakan ini matang-matang. aku tahu kau tak akan menyukai ini, tapi aku akan mengirim beberapa mafia untuk membantumu dan teman-temanmu nanti." jelas seonghwa panjang lebar.

yunho tak bereaksi apapun selain menatap karpet bulu di bawah setelahnya. hening beberapa saat sebelum akhirnya pemuda bersurai legam ini berkata. "apa kami ber–enam tidak cukup?"

"tidak." seonghwa cepat menjawab, nadanya berubah. "rhigello punya berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus anggota. kalian ber–enam memang luar biasa, tapi jumlah kalian tak cukup." jelasnya lagi.

yunho berdecak, kemudian tertawa sarkas. manik bundarnya memutar malas. "terserah. aku tak punya selera untuk berdebat denganmu." dan langsung memutus panggilan.

ia mengetuk-ngetukkan ponselnya pada dahi, merengut dengan bibir yang terus mengumpat. sebenarnya yunho bingung, untuk apa sebelumnya seonghwa membentuk dirinya dan lima temannya sebagai satu tim seperti ini jika pada akhirnya seonghwa juga mengirim anggota-anggotanya yang lain? pada satu sisi yunho juga berpikir bahwa kakak sepupunya itu tak mungkin melakukan hal repot dan bodoh seperti ini tanpa ada alasan dibaliknya.

yunho jadi bertanya-tanya, dirinya ini dianggap keluarga atau tidak sebenarnya. kenapa semuanya terasa penuh dengan rahasia.

ting!

terdengar notifikasi, bersamaan dengan getaran yang dihasilkan dari ponselnya yang sebelumnya masih berada di dahi. yunho melihat melalui pop up, seonghwa mengirim sebuah file. mau tak mau ia harus mengeceknya.

𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun .   [ DISCONTINUED. ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang