。 eight, 𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣𝙖 .

1.1K 228 45
                                    

mereka ber–6 hanya terdiam seusai seonghwa menyelesaikan kalimatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










mereka ber–6 hanya terdiam seusai seonghwa menyelesaikan kalimatnya. mencerna dengan cermat apa maksud sebenarnya dari rentetan kata itu. bahkan satu dari mereka pun tidak ada yang mengeluarkan suara sekecilpun.

"minggu depan kalian terbang menuju jamaica." seonghwa kembali berucap. membuat kini pandangan menuju ke arahanya serentak. "dan pastinya kalian tidak akan menyelesaikan tugas hanya pada negara itu. big suprises can be anywhere."

"mulai hari ini, kalian asahlah kemampuan dengan baik. kali ini tugas kalian tidak main-main."

"paham?"

"masih tidak paham?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"masih tidak paham?"

gelengan lemah darinya membuat sosok lelaki itu menghela napasnya lelah. sudah sekitar empat kali dirinya menjelaskan, si idiot di depannya ini sama sekali belum paham.

"dia butuh istirahat, ho. lihatlah wajahnya, seperti zombie." lelaki lain yang memakai kacamata itu menengahi. tidak ingin membuat menjadi berantakan.

"tidak." jiho menggeleng. menatap temannya yang sedari tadi menunduk, menatap kosong sepatu vans hitamnya. "kau membutuhkan kesadaran."

semuanya terdiam.

"sadarlah, kwon. kyung sudah tiada."

ucapan jiho sukses membuat hatinya mencelos. ia masih belum bisa menerima kenyataan pahit itu. kyung sudah menjadi sahabatnya sejak masih memakai popok. menjadi tempat adu–mengadu satu sama lain. yookwon masih belum bisa, belum siap, dan belum ingin untuk ditinggalkan.

taeil yang sedaritadi berdiri di antara mereka segera menyudahi. merangkul pundak yookwon, memberinya semangat. "jangan begitu. kau seharusnya paham betul apa yang harus dilakukan kemudian."

kepala yookwon seketika terangkat, seperti mendapat pencerahan. matanya membola dan senyuman perlahan mengembang. tangannya bertepuk-tepuk pada lengan milik taeil. "benar! kau benar, hyung!" pekiknya semangat.

sedangkan 4 sisa lelaki di sana hanya menggelengkan kepalanya. cukup lelah menghadapi sifat kekanakan itu.

yang sedari tadi diam, minhyuk. segera berdiri dari jongkoknya, membuang putung rokok yang sudah mengecil dan menginjaknya di tanah.

𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun .   [ DISCONTINUED. ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang