。 thirty-two, 𝙬𝙝𝙤 .

480 89 17
                                    

kyung meringis pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









kyung meringis pelan. rantai besi yang mengikat kedua pergelangan tangannya begitu menyiksa. pula ditambah dengan luka lain yang terdapat pada sekujur tubuhnya. pandangannya tak mau berpindah dari lantai keramik di bawah.

"maafkan aku."

suara sendu hongjoong terdengar pelan. dan mau tak mau, kyung harus mendongak menatap yang lebih muda. sedaritadi hongjoong sudah berusaha untuk membuka rantai besi yang mengikat, namun sayangnya tak mampu.

"it's okay." bisik kyung, tak yakin pada suaranya sendiri. lagi-lagi lelaki park itu menunduk, merasa pening dengan apa yang semuanya terjadi. "apa yang kau lakukan?" tanyanya kemudian. tak ingin membuang-buang waktu.

hongjoong mendudukkan diri, menyilangkan kedua kakinya seraya mendekap laptop andalannya yang sudah ia bawa dari ruangan terkutuk miliknya. "menemani hyung." jawabnya tanpa beban sekalipun.

"jangan gila." kyung tertawa sarkas, melirik pemuda di hadapannya dengan tajam. "pengkhianat mana yang mau menemani mantan rekan kerjanya, hah?"

hongjoong mengulum bibirnya, hatinya mencelos. tapi tak lama ia menggeleng cepat, menatap kyung dengan penuh keseriusan, walau ada sepercik kesenduan di sana. "ini tak seperti yang kau pikirkan, hyung. trust me. aku melakukan ini untuk kalian semua, untuk l'obscurite, dan tentu untuk seonghwa." dirinya berucap lirih dengan nada yang sedikit bergetar.

kini kedua pasang mata itu saling menatap, dengan kyung yang berusaha mencari sebuah kebohongan dari sana. maka sebaliknya, hongjoong yang berusaha untuk meyakinkan.

"aku tak pernah ingin meninggalkan kalian." hongjoong kembali melanjutkan penjelasannya, kini sepenuhnya sudah menunduk dengan bahu yang bergetar semu. "tapi aku lebih tak ingin melihat siapapun menyakiti kalian."

kyung terdiam. entah kenapa, matanya memanas melihat pemuda di hadapannya ini sedang mati-matian menahan tangis. apalagi dengan penjelasannya yang membuat hatinya bak teriris, tak menyangka bahwa ada rahasia besar dari semua ini.

"semuanya terjadi begitu saja, hyung. aku tak memprediksi apapun." kedua tangan hongjoong menutup kedua matanya, masih dengan mulut yang menjelaskan. "organisasi sialan ini mengancamku, mereka memanfaatkanku. dan jika aku tak menurutinya, maka nyawa kalianlah yang akan menjadi taruhannya."

helaan napas panjang terdengar. "aku tak bisa melakukan apapun selain menurut." tangan hongjoong yang sebelumnya menutup kedua matanya kini turun, kembali menatap kyung yang juga sedang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. "aku pikir mereka akan membunuhku setelah aku bergabung. tapi nyatanya salah. salah besar."

"lalu kini semuanya sudah berubah kacau. mereka semakin gencar ingin menghabisi kalian, dengan memanfaatkan kemampuan dan keadaanku." ibu jari hongjoong mengusap kasar air mata yang menetes bebas dari pelupuknya.

𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun .   [ DISCONTINUED. ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang