"luka bahumu bagaimana?"yunho menoleh ke samping. menemukan wooyoung dengan beberapa makanan ringan di tangannya. ia kembali memandang ke depan, membiarkan pemuda bersurai legam itu untuk duduk di sebelahnya.
"tidak bagaimana–bagaimana."
"ini," wooyoung menyodorkan sebuah es krim rasa mangga kepada yunho, yang diterima dengan senang hati oleh pemuda bersurai cerah itu. "kau berlatih keras hari ini."
acara membuka kemasan makanan dingin itu seketika terhenti. yunho menatap sekilas ke arah wooyoung yang sedang tersenyum teduh kearahnya, dan dengan segera, ia memalingkan wajahnya, melanjutkan membuka bungkus es krim itu.
sebelumnya, mereka ber–6 memang berlatih bersama di basement—yang tentu saja di ruang rahasia yang sama—. walau basement itu terlihat lebih kecil, namun sangat nyaman untuk di tempati. tidak seperti basement yang biasa dipakai untuk semua mafia, tempatnya lumayan kotor dan bau darah di mana-mana.
dan saat ini, yunho dan wooyoung berada di teras mansion. sudah malam, di luar, makan es krim pula. apa tidak enter wind? alias masuk angin, sjshksh.
wooyoung membuka kaleng soda yang ia bawa, menghasilkan suara yang sedikit keras. "minggu depan kita akan terbang ke jamaica."
yunho hanya diam, membiarkan teman se–levelnya itu untuk mengoceh panjang. percuma juga dirinya menyela pembicaraannya, sia-sia.
"dan aku tidak sabar."
"tidak sabar apanya?" sambil mengunyah krim dingin di mulutnya, yunho menoleh, menyaksikan wooyoung yang meneguk sodanya. "berlibur." yang bersurai legam menjawab.
yunho berdecak. "gila kau. kita ke sana hanya untuk menjalankan misi, bukan untuk berlibur, idiot." ujarnya diakhiri dengan pukulan ringan yang ditujukkan untuk pemuda di sampingnya.
"barangkali,"
lalu kemudian hening. hanya ada suara hembusan angin yang terkena oleh dahan pohon, juga beberapa suara binatang kecil sesekali bernyanyi pada malam itu. jangan lupakan suara burung hantu penunggu mansion yang saat ini sudah bertengger nyaman di tempatnya. menatap yunho dan wooyoung dengan tubuhnya yang menghadap depan, sedangkan kepalanya menghadap belakang.
wooyoung meletakkan sebungkus keripik kentang di pangkuan yunho, setelahnya ia berdiri. "aku akan kembali. kau?"
yunho yang masih sibuk mengunyah menggeleng pelan, memeluk kemasan keripik kentang itu di dada. dan wooyoung hanya mengangguk menanggapi, dan segera berlalu. meninggalkan yunho sendiri di luar.
matanya sesekali mengamati beberapa mafia yang baru datang dari gerbang. ada yang sendiri, ada juga yang bersama. ada yang tidak terluka, dan adapun yang sampai dibopong oleh beberapa temannya.
tidak sadar, es krim yang ia santap sekarang sudah tinggal stiknya. ia menggigiti stik itu hingga patah, masih dengan maniknya yang mengamati setiap pergerakan anggota mafia yang lain. kadang menggumamkan kritikan tidak membangun, ketika melihat satu dua mafia yang menurutnya tidak menarik di matanya. same as julid, ya know.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun . [ DISCONTINUED. ]
De Todo[ d i s c o n t i n u e d . ] we sin as devils do, and we love as angels do. ───────── ノ mafia! au . ノ bxb . ノ violence warning . ノ written in lowercase . ノ semi-baku . ノ harsh word . ノ dom! mg sub! yh . ───────── ©️heibee, 2020