sesi teman berteman antara dua pemuda ini mungkin sudah berakhir. bukan berarti mereka akan segera berpisah dan tidur di kamar masing-masing untuk beristirahat. lagipula masih terlalu sore untuk tidur. jadi, mereka berdua memilih untuk berdiam diri di halaman belakang rumah. menatap langit yang sama. dan mungkin menatap satu bintang yang sama di sana. ya, hanya kemungkinan.keheningan mereka tak lagi canggung seperti sebelumnya. keheningan kali ini lebih nyaman. mereka menikmatinya dengan baik. bahkan tak ada yang ingin memecah keheningan nyaman ini.
oh, mungkin ada. "hey, mouse." yunho yang memecahkannya.
"hm?" mingi hanya berdeham, tak mengalihkan pandangan dari langit.
"yuchan hyung said i have to be aware." jelasnya, yang kini membuat atensi mingi sepenuhnya menuju padanya. "dan aku tak paham apa yang ia maksud."
mingi menatap pagar kayu pembatas di samping tubuh yunho, memikirkan apa yang dikatakannya. mencebik sedikit ketika otaknya kosong, tak menemukan jawaban.
jujur saja kalau ingin berkata, para anggota di bar tadi walaupun kelihatannya baik hati dan lucu, diwaktu yang bersamaan mereka juga menyimpan banyak misteri. mereka masih misterius. tidak dapat ditebak dengan mudah.
ia lantas menggeleng, menunjukkan wajah bersalahnya. "aku juga tak paham. but we will know about that soon." dan yunho mengangguk menanggapi.
mingi sudah berdiri dari duduknya. membuka mulutnya untuk mengajak pemuda di hadapannya ini masuk ke dalam. namun, sebelum suara itu keluar dari belah bibirnya, sebuah suara lain sudah mengintrupsi.
BOOM!
serentak, kedua pemuda itu menoleh bersamaan pada sumber suara. suara ledakan besar dari arah yang lumayan jauh sana. yunho cepat-cepat berdiri dan menaiki kursi bulat yang sebelumnya ia duduki untuk melihat lebih jelas.
samar-samar matanya menangkap sebuah asap mengepul ke udara, sebuah cahaya merah yang diyakini sebagai api itu meluap-luap ke segala arah. ia mengernyit bingung sesaat pendengarannya juga sedikit-sedikit mendengar sebuah tembakan besar berkali-kali.
dari dalam rumah, tepatnya lantai dua, ada minji dan wooyoung yang sudah bertengger di jendela sembari menyaksikan ledakan itu semakin meluap tinggi. bisa dilihat juga, wooyoung yang menyipit-nyipitkan matanya untuk melihat ada apa di sana. walau hasilnya tidak terlalu kentara sebab jarak mereka yang lumayan jauh.
yunho turun dari kursinya, kecewa saat tak menemukan pemandangan yang ia inginkan. ia lantas menoleh ke atas. "ada apa di sana?!" serunya, tak peduli jika para tetangga akan terganggu olehnya. toh, mereka juga pastinya sudah terganggu dengan suara ledakan besar tadi.
posisi minji di jendela sudah seperti tarzan saja jika dilihat-lihat, berdiri di sana dengan kaki yang sengaja ia gelantungkan di udara, mungkin jika tangannya yang memegang erat tiang gorden dari dalam terpeleset, ia sudah gagar otak sebab jatuh dari lantai dua. ah, berlebihan, mungkin retak tulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun . [ DISCONTINUED. ]
Diversos[ d i s c o n t i n u e d . ] we sin as devils do, and we love as angels do. ───────── ノ mafia! au . ノ bxb . ノ violence warning . ノ written in lowercase . ノ semi-baku . ノ harsh word . ノ dom! mg sub! yh . ───────── ©️heibee, 2020