perjalanan dari rumah menuju apartemen casa royale cukup memakan waktu yang banyak. jaraknya lumayan jauh. tapi dengan kecepatan mengendarai yunho dan yoohyeon yang sedikit di atas rata-rata itu, perjalanan mereka mempersingkat waktu.motor yang ditumpangi yunho dan mingi sampai lebih dahulu di kawasan apartemen itu. asap mengepul dimana-mana, tapi anehnya, tidak ada sama sekali pemadam kebakaran atau garis polisi yang membatas. disekitar apartemen itu juga gelap gulita, rumah-rumah bertingkat besar di sana nampaknya seperti tidak berpenghuni.
yunho melepas helmnya, menolehkan kepalanya kesegala arah. yang ditemukan hanyalah asap hitam. tak ada apapun. sangat sepi. dirinya kemudian melangkah mendekati pintu masuk gedung apartemen itu.
mingi di belakang mengejarnya. "jangan asal masuk!" serunya sedikit kesal.
"tidak ada siapapun di sini! apa yang harus kau khawatirkan?!" yunho balik menyeru keras. terbatuk sedikit akibat asap masuk ke dalam kerongkongannya.
mingi sudah di sampingnya, mencubit hidung yunho. "kau yang aku khawatirkan. masih banyak api yang belum padam, kau mau mati terbakar?"
yunho segera berpaling, tidak ingin menatap pemuda tikus itu. bisa-bisanya ia mengkhawatirkan keadaannya. yunho malah khawatir dengan detak jantungnya yang mengapa saat ini seperti diguncang gempa. ada-ada saja, huh.
ia menemukan satu jendela yang pecah. yunho menuju ke sana, memecahkan kembali sisa-sisa kaca yang masih tergantung tidak elit di sana menggunakan sikunya. lalu dirinya masuk dari sana, menghasilkan debuman keras dari sepatunya yang bergesekan dengan lantai.
kernyitan dalam mulai terbentuk di dahinya. ruangan yang ia pijak ini sama sekali tidak ada satu interior pun. benar-benar kosong, bahkan lantai keramik ini sudah terpecah-pecah tidak terbentuk. asap yang masih setia bermain di udara sekali lagi membuatnya terbatuk. segera ia mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah.
mingi lalu datang, masuk dari jendela yang kacanya di pecah oleh yunho tadi. wajahnya mengeras entah mengapa, matanya menajam menatap yunho yang perlahan melangkahkan kakinya jauh lebih dalam.
"aku tau kita baru saja berteman beberapa menit yang lalu." suara berat itu menggema di ruangan. yunho dengan reflek menghentikkan langkahnya, menoleh ke belakang untuk melihat mingi yang menyenderkan punggungnya di tembok. "tapi aku tak suka dengan sifat yang sialnya masih lengket di dirimu itu."
yunho tak menanggapi. memilih untuk mengedipkan kedua kelopak matanya, sebuah ekspresi dimana dirinya sedang bingung.
"jangan egois."
sial, kenapa suaranya begitu menyeramkan? yunho sedikit merinding mendengarnya, kalau kalian ingin tahu. nafasnya pun juga tercekat sesaat. yunho berlagak seperti pengecut saja sekarang, hanya dengan suara berat mingi saja ia sudah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗲𝗹𝗰𝗼𝘂𝘁𝗵 ◞ minyun . [ DISCONTINUED. ]
De Todo[ d i s c o n t i n u e d . ] we sin as devils do, and we love as angels do. ───────── ノ mafia! au . ノ bxb . ノ violence warning . ノ written in lowercase . ノ semi-baku . ノ harsh word . ノ dom! mg sub! yh . ───────── ©️heibee, 2020