Jake memasuki apart Sunghoon setelah memasukkan kode apart itu. 1511. Tanggal lahir Jake.
Ruangan itu gelap dan membuat bulu kuduk Jake merinding. Dia baru membaca pesan dari Sunghoon dan kalau dihitung saat ini sudah terlambat 12 menit. Sembari menyusuri apart remang itu Jake menghidupkan saklar.
Satu-satunya tujuan Jake sekarang adalah kamar Sunghoon yang tertutup rapat. Jake menggigit bibirnya khawatir tapi lebih kepada gugup. Jake tau dia salah karena mengabaikan Sunghoon tapi apa mau dikata dirinya ingin membalas perbuatan Sunghoon yang berbohong malam itu.
Cklek
Pintu putih itu terbuka, ruang pribadi milik Sunghoon itu juga gelap, "Sunghoon?" Jake masuk perlahan hendak menuju kasur king size itu namun setelahnya dia mendapat serangan dari seseorang.
"Telat, hm?" posisi saat ini Jake dihimpit oleh tubuh besar Sunghoon dan dinding kamar dibelakangnya.
Jake gugup setengah mati, diantara remang-remang kamar dia bisa melihat dengan jelas tatapan nyalang dari Sunghoon. Tatapan yang kentara akan marah, kesal, dan kecewa yang membuat Jake lupa bernafas. Ditambah keadaan yang sangat sempit dan upaya Jake melepaskan dari kungkungan Sunghoon hanya sia-sia.
Tak mampu menjawab, Jake hanya pasrah saat tangan dingin itu membelai wajahnya. Berawal dari pipi, mata, hidung, lalu berakhir di bibir. Sentuhan-sentuhan kecil dari Sunghoon itu membuat darah Jake berdesir, bukan hal biasa sebenarnya tapi dengan kondisi seperti ini tentu membuat Jake ketakutan.
Wajah Sunghoon makin mendekat, Jake bernafas putus-putus, gugup dan takut bercampur jadi satu. Nafas mereka saling beradu, saking dekatnya Jake tidak tau lagi bagaimana cara bernafas dengan benar. Bibir si pangeran es sudah menempel diujung bibir Jake. Kemudian bibir itu bergerak perlahan, menelusuri bibir penuh itu kemudian sedikit melumatnya. Tubuh Jake meregang, mereka tidak pernah berciuman seperti ini. Biasanya hanya menempel sepersekian detik.
Tubuh dua anak adam itu semakin menempel satu sama lain, bahkan tangan Sunghoon menekan tengkuk Jake untuk memperdalam ciumannya.
Jake kaget, tentu saja. Kemudian entah dapat keberanian dari mana Jake langsung mendorong Sunghoon menjauh. Reflek karena Jake ketakutan setengah mati.
Sikap Sunghoon yang seperti ini yang ditakuti oleh Jake. Semena-mena dan semaunya ditambah perkataan Jungwon tadi siang masih terngiang-ngiang dipikirannya. Pula ciuman dalam yang diberikan oleh Sunghoon, itu bukan tanda sayang seorang teman lagi kan?
Jake masih shock dan terdiam seribu bahasa, ingin melarikan diri tapi tubuhnya tak mampu digerakkan. Sunghoon masih dalam posisinya mengukung Jake. Memberi intimidasi lewat tatapan matanya, tak merasa bersalah sedikitpun atas sikapnya barusan.
"Siapa?" Sunghoon mencengkram bahu Jake kuat.
"Huh?" Jake tidak mengerti, siapa apanya?
"Kau kencan dengan siapa tadi siang?"
"Kencan?"
"Kata mama tadi siang kamu kencan sama orang lain,"
"Siapa dia? Kenapa aku tidak tau kamu dekat sama orang lain?" lanjut Sunghoon, masih menatap intens lawan bicaranya.
"Aku jawab, tapi minggir dulu." Jake melepaskan tangan Sunghoon dibahunya. Lalu berjalan meraih saklar lampu kamar Sunghoon. Masih takut dengan keadaan gelap dan aura Sunghoon yang aneh tadi. Sebenarnya sih Jake ingin lari saja atau minimal menampar Sunghoon, tapi ketika sadar ruangan gelap itu berantakan seperti kapal pecah dan kondisi Sunghoon yang acak-acakan Jake tau temperamen sahabatnya itu kambuh.
Entah apa penyebabnya tapi satu yang pasti itu menyangkut Jake dan kencan yang ditanya oleh Sunghoon barusan.
Setelah ruangan itu terang semakin terlihatlah kekacauan ruang tidur berikut si empunya kamar. Segala perabotan berserakan seperti dihempas angin badai. Jake meringis kala menatap Sunghoon yang seperti mayat hidup dengan setelan hitam-hitam andalannya. Agaknya Sunghoon belum ganti baju setelah dari rumah Jake tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Temen Kok Gitu? - Sungjake
Fanfiction[DITERBITKAN] ❝Katanya sih temen tapi temen kok kayak gitu??❞ Start : 26 Oktober 2020 End : 15 Desember 2020 bxb fluffy! Sungjake ; Sung!dom, Jake!bot