🐧🦮-Gawat

16.7K 2.1K 745
                                    

Sunghoon mendekatkan wajah mereka berdua, Jake menahan dada Sunghoon, "Ngapain, sih?"

Sunghoon tak menggubris, hidung keduanya sudah saling bersentuhan, tinggal sedikit lagi hingga ponsel di saku celana Jake berbunyi.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Jake. Jake berkata pada Sunghoon kalau mama menelpon. Padahal sebenarnya Heeseung yang menghubungi.

Jake mendorong Sunghoon agar memberi ruang gerak, kemudian mengangkat panggilan yang menyelamatkannya itu.

"Halo ma?"

"....."

"Ah iya ini mau pulang kok."

"....."

"Hah? Harus pulang sekarang?" Jake berseru sambil menatap Sunghoon yang menampilkan raut penasaran.

"....."

"DARURAT?! Jadi beneran harus pulang sekarang nih?"

"....."

"Ok, ma. Jake pulang sekarang."

Jake mematikan panggilan kemudian berkata, "Mama nyuruh pulang sekarang, katanya ada hal yang darurat." Suara Jake bergetar dan pandangannya tidak fokus pada Sunghoon.

"Beneran dari mama?"

Jake menelan ludah gugup, bisa mampus dia kalau ketahuan bohong, belum lagi masalah tadi. Berapa kali lipat hukuman yang didapat Jake nanti?

"I-iya, Hoon. Ayo pulang. Gawat banget ini!" Jake berusaha memberi mimik meyakinkan.

Sunghoon terkekeh, sahabatnya ini tak akan pernah bisa berbohong padanya. Tapi walau begitu, Sunghoon tetap mengiyakan ajakan Jake untuk pulang.

"Yaudah, ayo pulang." Sunghoon menarik tangan Jake dengan seringai yang tercetak dibibirnya. Jake tak melihat, alih-alih ia bersemangat merasa berhasil mengelabui Sunghoon.




Di jalan, Jake bersenandung sambil memeluk Sunghoon erat. Makin malam udara semakin dingin, bikin ngantuk juga iya.

"Aku ngantuk."

"Jangan tidur dulu, jatuh nanti."

Jake melirik jalanan di sekitar, baru ngeh ternyata ini bukan jalan pulang ke rumahnya.

"Sunghoon, kita mau kemana??" Jake berujar panik, tak ada tempat yang aman selain rumahnya jika bersama Sunghoon.

"Ke apartment."

"Gak bisa, aku kan udah bilang ada hal darurat di rumah!"

"Kamu pikir aku percaya?" Seringai Sunghoon memantul di kaca spion yang dapat dengan samar dilihat oleh Jake.

Seketika meremang bulu kuduknya.

"Aku mau pulang, Hoon."

"Temani aku, udah lama kan kamu gak nginap di apart aku."

"C-cuma nginap, ya kan?"

"Iya lah, kamu mau lebih?"

Tangan Jake yang diperut Sunghoon reflek mencubit, Sunghoon mengaduh kesakitan. Jake mendengus, kemudian berbisik di telinga Sunghoon, "Berani macem-macem, aku potong punyamu."

Sunghoon tergelak, tapi tetap fokus berkendara. Tak sabar rasanya tiba di apartment kemudian memberi hukuman berlipat pada bocah nakal yang menyandar di belakang.

Jake pun sudah membayangkan gerak-gerak taekwondo yang pernah dipelajarinya. Bisa saja berguna untuk menghadapi apa yang akan terjadi nanti.

[✔] Temen Kok Gitu? - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang