🐧🦮-Pemandangan

16K 2.2K 644
                                    

Jake kembali dari kamar mandi setelah mengganti pakaiannya. Ia melirik Sunghoon yang tersenyum-senyum memainkan ponsel. Jake jadi penasaran tapi ia memilih bungkam.

Berjalan menuju cermin, Jake merapikan sedikit rambutnya agar lebih enak dipandang.

Sunghoon mengalihkan perhatiannya dari ponsel, menatap Jake yang sedang berbenah di depan cermin, Sunghoon bangkit dari duduknya dan menghampiri Jake.

Sunghoon mendapat pelototan galak ketika dengan isengnya ia mengusak rambut Jake yang sudah rapi, "Ck, ganggu tau gak?"

"Gemes sih."

Jake kemudian balas mengusak rambut Sunghoon yang langsung bisa dihindari pemuda jangkung itu, "Kalo mau usak rambut aku, tinggiin dulu badannya."

Jake mengumpat, "Brengsek."

Sunghoon sudah ancang-ancang akan menghukum lelaki pendek itu ketika Jake langsung lari keluar kamar.

"Hah, gemes banget." Sunghoon terkekeh pelan lalu mengambil ponsel beserta kunci motornya, ia mengikuti Jake yang sudah keluar dari kamar duluan.






















"Kok gak pake mobil? Udah malam, dingin Hoon." Jake protes ketika Sunghoon sudah naik ke atas motornya.

"Mau ke apartment dulu? Biar aku ganti motor sama mobil." Sunghoon menyeringai ketika melihat Jake yang terdiam.

Jake itu tau maksud seringai Sunghoon. Reflek ia menggelengkan kepala, "Yaudah pakai motor aja."

Hafal betul Jake kalau sudah di apartment Sunghoon lain yang bakal terjadi. Jake juga minta izin sama mama buat keluar pergi jalan-jalan aja. Kalau ke apart Sunghoon tidak akan keluar dia dari sana hingga pagi.




Sesuai perkataan Sunghoon, ia hanya mengajak Jake jalan-jalan. Jake yang kedinginan memeluk erat jaket kulit milik Sunghoon. Memaki dalam hati karena ia hanya memakai sweater yang kurang hangat.

Sunghoon tuh sengaja kayaknya milihin baju ini.

Lalu lintas sangat ramai saat ini, wajar lagi malam minggu. Semua muda mudi pada keluar buat unjuk kemesraan sana sini.

"Kita mau kemana Hoon?" Teriak Jake dari bahu Sunghoon. Ia menempelkan dagunya di bahu lelaki tinggi itu, jadi kebayang kan gimana nempelnya mereka saat ini.

"Ke suatu tempat."

"Lama amat gak nyampe-nyampe."

"Sabar lah."

"Ya aku dingin bego, udah tau pake motor, kamu malah milihin sweater tipis ini doang."

"Peluk abang lebih erat dek, biar sama-sama hangat." Ujar Sunghoon dengan nada yang dibuat-buat lebay, "ADUH, jangan cubit sayang. Jatuh nanti."

Sunghoon melepaskan tangan kirinya dari stang motor lalu mengelus tautan tangan Jake di perutnya. Mencegah agar lelaki gemes dibelakang tidak mencubit perutnya lagi.

"Makanya diem!"

"Galak bener deh, nanti susah dapat jodohnya."

"Gak apa susah yang penting bukan kamu jodohnya."

Sunghoon reflek mengerem motornya. Jake misuh-misuh karena hampir saja terantuk kepalanya ke helm Sunghoon.

"Ngapain sih, Hoon?" Jake protes ketika Sunghoon tiba-tiba berhenti di jalanan yang sepi. Serius Jake tidak tau sekarang mau dibawa kemana sama Sunghoon.

"Kamu bilang apa tadi?" Ujar Sunghoon melirik Jake dari kaca spion.

Jake mengerutkan dahi, "Bilang apa?"

[✔] Temen Kok Gitu? - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang