2. Klien Thai

8.9K 1.3K 186
                                    

Astagfirullah, sholawat. Jangan lupa vote sebagai uang parkir ya maniez 😗

"Orang yang suka menghujat adalah fans yang tidak tau diri, sekian dari Mas Kanjeng Zaid."

"Gue ganteng dan gue tau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ganteng dan gue tau!"

Apa sih Zaid? Ha? Sok cakep!

1

2

3

Cekidot...

•••

Kantor sudah aman dari amukan macan betina alias Bu Suk ibu dari BangSat. Zaid kini sedang beristirahat setelah memakan habis makanan yang Shira siapkan untuknya. Meskipun anak mereka masih sangatlah mini manimo tetapi Shira tetap menjalankan tugasnya sebagai istri. Salah satunya menyiapkan makanan, serta menyiapkan pakaian Zaid untuk bekerja.

"Bismillahirrahmanirrahim aamiin."

Zaid melahap makananya dengan sangat senang. Namun semua itu harus kandas ketika suara ketokan pintu terdengar membuat Zaid yang semula makan dengan antusias tersedak kaget.

"Uhuk!"

"Permisi Pak," ujar sekretaris Zaid. Zaid menoleh dah mengangguk, tak apa. Ia sudah biasa seperti ini.

"Siapa?" tanya Zaid kepo, baru saja ia bertanya seseorang dengan penampilan jas hitam masuk ke dalam ruangannya sambil tersenyum.

Bule bengek lagi bukan nih?!

"Ini ada klien dari Thailand. Dia mau mengekspor produk kita untuk mereka jual di Thailand," jelasnya. Zaid mengangguk dah mempersilahkan kliennya masuk.

"Sawadikap," sapanya. Zaid bingung harus menjawab apa hingga sebuah kata tiba-tiba saja muncul di otaknya. "Sawadikap too kap."

Klien tersebut tampak bingung namun ia mengangguk seakan mengerti. Zaid juga tak tau apa yang diucapkannya itu benar atau salah.

Eh bener gak sih? Trobos aja lah!

"Do you speaking English sir?" ucap Zaid, klien tersebut mengangguk paham.

"Yes," jawabnya.

Lalu mereka pun berbincang tentang produk apa saja yang akan klien tersebut ekspor ke negaranya.

Bagas baru saja datang ke kantor milik Zaid, ia ada PR bahasa Inggris yang sangat sulit dimengerti. Bagas celingak-celinguk mencari sosok yang ia kenal hingga tak lama ia memandang sosok Kemal yang sedang berjalan ke arah tempat fotokopi.

"BANGKE!" pekiknya, semua karyawan sontak menoleh dan menatap Bagas heran. Tak pernah melihat atau mengenal sosok anak SD kelas 5 itu.

"Masih kecil mulutnya udah gak bagus."

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang