15. Kerja lagi

5.5K 981 247
                                    

Ayok kita istighfar dulu, sholawat juga. Udah? Emang sih gak bikin dosa kurang tapi seenggaknya bisa menutupi dosa.

Oh iya btw kalau family gaje dibuatin grupnya di whatsapp, ada yang mau masuk gak? 😂

1

2

3

Cekidot...

Hari minggu yang penuh dengan keceriaan telah Zaid lewati, sekarang ia harus kembali bekerja di perusahaan miliknya.

Matahari tampak bersinar cerah membuat mata Zaid silau. "Mataharinya cerah banget kek wajah gue ya Allah," gumamnya dengan mata yang menyipit.

Zaid melirik sebelahnya, Shira sudah tidak ada. Zaid meregangkan badannya, ia kembali berfikir. Apakah mimpi yang dulu pernah hadir akan menjadi nyata atau hanya sekedar teguran agar dia tidak meninggalkan istrinya?

Zaid menggosok rambutnya yang badai dengan perlahan.Zaid mengambil handphone miliknya dan membuka aplikasi kamera.

"Ganteng banget sih gue, kenapa gue bisa terlahir menjadi lelaki gagah tamvan?" ujarnya heran.

Zaid melirik ke arah jam dinding, ternyata sudah jam 7.30 am. Zaid melihat jadwalnya dihari senin ini lewat handphone.

Namun baru saja hendak meng-klik jadwalnya, panggilan masuk dari handphone miliknya membuat Zaid kesal. Apalagi melihat nama yang tertera. 'Tepung Legi kadaluarsa'

Zaid mengangkat telpon tersebut dengan malas, pagi indahnya harus dimulai dengan suara Legi yang sangat tidak sedap didengar.

"Assalamu'alaikum lo kenap–!"

[WOY LO DIMANA? MEETING UDAH MAU MULAI INI! CEPETAN AYOK GAK USAH MANDI LANGSUNG GAS PAKE BAJU ZAID!!!!]

Zaid kaget mendengar teriakan membahana Legi. Ia menjauhkan telpon tersebut dari telinganya.

"Apasih lo lebay, siapa emang kliennya? Berapa duit sampe lo teriak gini sih?" ucapnya kesal.

[ sepuluh digit, cepetan. Gue tunggu tiga puluh menit lagi! ]

"Gila aja lo tiga puluh menit cuma gosok gi– "

Tut...

"WAALAIKUMSALAM!" pekik Zaid kesal.

Zaid duduk, berpikir berapakah sepuluh digit tersebut jika diuangkan. Ia lebih memilih membuka aplikasi mbah google.

"Oke Google, sepuluh digit berapa rupiah?" ucapnya.

Zaid menunggu sebentar, lalu ia tersenyum senang saat tau berapa jumlah sepuluh digit tersebut.

"Ayo Zaid! Bangun pagi gosok gigi cuci muka tak mandi!" ujarnya senang. Zaid langsung bersiap-siap dengan cepat dan memakai parfum dengan banyak.

"Gila! Mandi parfum atau apaan lo!" ucap Mbak Ayu mual.

Zaid menjeling Mbak Ayu sinis. "Setan diam, ini urusan human!"

"Hilih, serba salah gue jadi perempuan! Apa karna gue setan?" jawabnya kesal sebelum akhirnya Mbak Ayu hilang dari pandangan Zaid.

Setelah siap, Zaid segera pergi keluar untuk menyapa istri tercintanya.

"Ayang!!" pekik Zaid yang turun dari tangga dengan heboh. Terdengar suara tawa Zaira yang bermain bersama Aisyah.

"Ayang aku buru-buru mau ditimpuk uang ini! Aku pergi ya, babay ayang muahhh!" ujarnya yang kini sudah berdiri disamping Shira lalu mencium pipi istrinya mesra.

"Eh gak sarapan dulu Mas?" tanya Shira heran, Shira langsung dengan cepat memasukkan nasi goreng buatannya beserta dengan lauk pauk untuk Zaid makan nanti.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang