Hai haii assalamu'alaikum semuaa, kembali bersama Dayen ✨ istighfar dulu ayok 3× , sama sholawat 3× . Udah? Langsung baca!!
1
2
3
Cekidot...
•••
"Dek! Mbak bisa jelasin!"
Cyra memegang kuat tangan Shira agar Shira tidak lari. Ia akan menjelaskan semuanya sehingga tidak ada kesalahpahaman antara mereka.
"Kenapa Mbak?" tanya Shira sendu, untung saja Zaira di gendong oleh Aisyah dan ia yakin anaknya pasti aman bersama neneknya.
"Mbak harus jelasin Dek! Kamu salah paham pasti!" ujarnya. Shira diam, ia memandang tepat di kedua bola mata Cyra.
"Mbak tatap Shira, terus Mbak bilang kalau Mbak udah gak ada perasaan sama sekali sama Mas Zaid!" ujarnya, Shira menatap Cyra dalam.
Cyra seolah gugup, sebenarnya itu mudah pikirnya tetapi kenapa lidahnya seolah kelu?
"Mbak gak bisa?" tanya Shira, Cyra diam tak berniat menjawab. Shira menghela nafasnya pelan, ia duduk dan bersender di kursi yang ada di tempat itu.
"Jika saling cinta, kenapa tidak kalian saja yang menikah?"
"HEH! APA-APAAN LO! PERTAHANIN ZAID LAH JANGAN LEMAH!" Mbak Ayu memukul Shira kuat,meski tidak kena tetapi itu bisa mengurangi rasa kesalnya. Mbak Ayu tidak terima dengan perkataan yang Shira ucapkan.
"Dek.. dengerin penjelasan Mbak," bujuk Cyra.
Shira menepuk kursinya pelan, mempersilahkan Cyra untuk duduk. " Ayo, kita selesaikan dengan cara kekeluargaan."
"Lo terlalu Starbucks buat Zaid yang Good Day sasetan Shira," ucap Mbak Ayu kesal karena Shira terlalu baik dan terlalu sabar.
Cyra pun duduk dan menceritakan semuanya, hingga Aisyah datang sambil menggendong Zaira. Mereka serempak menoleh, Shira tersenyum menatap Zaira yang sudah bangun dari tidur cantiknya.
"Anak Mama sini sayang," ucap Shira yang sudah berdiri di depan Aisyah dan menggendong anaknya.
"Kalian di panggil Ustadz Raihan," ucap Aisyah tiba-tiba, Shira mengernyit heran begitu pula dengan Cyra.
"Ayah kenapa manggil Bu?" tanya Cyra.
Aisyah menggeleng dengan bahu yang mengangkat keatas pertanda ia tidak tau maksud dan tujuan Ustadz Raihan memanggil mereka berdua.
"Ada yang mau diomongin katanya, bertiga. Kamu, Shira dan Zaid."
Shira menoleh menatap Aisyah sedih, ia punya firasat tidak baik tentang rumah tangganya.
•••
Shira berjalan masuk dengan perasaan berdebar. Ia melihat Zaid yang menatapnya, ternyata Zaid masih bisa menatap istrinya pikir Shira.
"Duduk Cyra, Shira." Ustadz Raihan menepuk kursi di sampingnya menyuruh Cyra duduk bersanding dengan Zaid sedangkan Shira ia pegang lengannya dan duduk di samping Aisyah.
Shira terdiam, Ustadz Raihan tampak tersenyum senang. Zaid menatap Shira sedih, hendak pindah dan duduk disebelah sang istri. Ia langsung di cegat oleh Kyai Ibrahim.
"Duduk Zaid!"
"Tapi aku mau duduk samping istriku Kek!"
"DUDUK!"
Zaid menurut, ia tak pernah dibentak oleh kakeknya dan ini adalah pertama kalinya Kyai Ibrahim berkata dengan suara yang keras padanya.
"Udah? Oke langsung saja. Jadi Zaid, maaf dulu saya pernah menolak lamaran kamu atas Cyra putri saya karena memang sifat kamu yang belum bisa dikatakan baik kala itu membuat saya tidak yakin bahwa kamu bisa membimbing putri saya menjadi lebih baik, maaf soal itu!" ujar Ustadz Raihan, Zaid mengangguk. Ya, ia sudah memaafkan hal itu bahkan sudah melupakan kejadian memalukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje II - After Baby [ End ]
HumorDayen di follow dulu ya maniez sebelum baca😗 Trilogi Ada Cinta di Pondok Pesantren. Sequel Family Gaje. Zaid dan Shira sudah punya anak. Kira-kira bagaimana kisah mereka selanjutnya? Saat Acara itu berlangsung. Zaid tanpa sadar memandang sosok ya...