Astagfirullah Astagfirullah Astagfirullah, sholawat dulu. Udah? Langsung aja..
1
2
3
Cekidot..
•••
Kini semua sudah pulang, tinggalah Zaid dan Shira yang duduk di atas tempat tidur di dalam kamar mereka dengan Zaira yang tertidur pulas di dalam box bayi. Zaid menunggu istrinya berbicara sebelum malam ini mereka semua akan pergi ke tempat kakek Ibrahim atau yang biasa disebut Kyai Ibrahim.
"Jelasin Yang, kok kamu bisa ketemu Cyra? Dia dimana sekarang?" tanya Zaid dengan nada suara datar.
Tidak pernah Zaid berbicara dengan nada seperti itu kepada Shira, ini adalah pertama kalinya.
Shira mengambil undangan yang Cyra berikan kemarin, lalu menunjukkannya kepada Zaid. Zaid mengambil undangan tersebut lalu melihat.
"Siapa ini?" tanyanya heran.
Shira menundukkan pandangan, jujur ia takut dengan nada suara Zaid yang terkesan marah kepadanya.
Apa salah jika ia tidak memberitahu bahwa Cyra datang berkunjung?
"Anaknya Mas Adam," jawab Shira grogi.
"Cyra yang anterin undangannya?" tanya Zaid lagi, Shira semakin menunduk. Ia tak menjawab, tetapi ia mengangguk dan ia rasa itu sudah cukup menjawab semuanya.
"Kapan? Kenapa gak bilang aku kalau Cyra kesini? Kenapa gak ngabarin?" tanya Zaid lagi, kali ini dengan emosi.
Zaid menatap istrinya marah, sudah lama ia tidak mendengar kabar Cyra dan saat Cyra datang ke rumahnya ia tidak tau? Miris pikirnya.
Zaid masih menatap Shira dengan penuh emosi, menunggu jawaban dari sang istri namun tak kunjung Shira angkat bicara.
"JAWAB!" pekiknya. Shira terkaget, begitupula dengan Zaira yang langsung terbangun dan menangis.
Shira menoleh dan dengan cepat berjalan mendekati Zaira, mendekap anaknya dengan wajah membelakangi Zaid. Menahan tangis.
Aku harus yakin kalau Mas Zaid gak akan balik lagi ke Mbak Cyra. Harus!
Shira menenangkan Zaira dengan tenang , meski hatinya sedang porak-poranda sore ini. Zaira tidak boleh menangis, Zaira adalah anaknya. Buah hatinya.
Zaid berdiri lalu berjalan keluar, sebelum keluar dari kamar ia melirik istri dan anaknya sebentar.
"Nanti kita bicarain lagi, kamu harus jujur sama aku."
Zaid keluar dari kamar, Shira berjalan pelan dan mengintip melihat sang suami yang menggunakan jaket lalu keluar dari rumah mereka menggunakan motor.
Shira terduduk pelan di atas lantai rumahnya. Punggungnya bersandar ke dinding. Memangku sang anak dengan rasa nyeri di hati.
"ZAID GEBLEK! LO BIKIN ISTRI LO NANGIS OGEB! DILAKNAT MALAIKAT LO, BAHLUL!" pekik Mbak Ayu yang terbang di depan rumah Zaid, berteriak kepada Zaid yang sudah melaju menjauh dari rumah.
"Manusia gak ada yang bisa bersyukur bener, dikasih berlian malah tetep milih kerikil! Gue gantung lo ya Zaid!" ucap Mbak Ayu semakin greget. Meski ia setan, ia tetap perempuan pikirnya. Dan ia tau rasanya ketika yang dicintai malah memilih melangkah pergi kepada orang yang sudah jelas meninggalkan dirinya.
•••
"Mela, kamu mau kemana?" tanya Adam yang baru saja pulang kerja.
Mereka sekarang sedang duduk di sofa ruang keluarga. Melati, Adam dan Cyra yang memangku Ilham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje II - After Baby [ End ]
HumorDayen di follow dulu ya maniez sebelum baca😗 Trilogi Ada Cinta di Pondok Pesantren. Sequel Family Gaje. Zaid dan Shira sudah punya anak. Kira-kira bagaimana kisah mereka selanjutnya? Saat Acara itu berlangsung. Zaid tanpa sadar memandang sosok ya...