27. Pemeran baru

4K 860 828
                                    

Astagfirullah
Astaghfirullah
Astagfirullah

Ayok sholawat dulu ya, malam ini malam jumat jangan lupa Al-Kahfi gaes❤

Niat hati ingin tamat 30 part tapi endnya pasti sad, apa kalian rela??? 😶

1

2

3

•••

Shira berjalan sendirian ke depan komplek untuk membeli nasi goreng, Shira berjalan dengan wajah sedih. Perkataan Cyra terngiang-ngiang di ingatannya.

Setelah kurang lebih 10 menit berjalan, akhirnya Shira sampai. Ia melihat ramainya orang yang makan di sana, tanpa menunggu lama Shira pun langsung mengantri.

"Pakde, nasgornya satu ya pedesnya sedang aja!" ucap Shira lemah lembut, Pakde tersebut mengangguk dan Shira pun menunggu.

Sambil menunggu, Shira memainkan handphonenya sembari mencoba menghilangkan rasa sedih. Kening Shira berkerut saat Ustadz Raihan menelponnya. Shira hanya bisa berdoa semoga saja tidak akan ada kejadian yang bisa membuatnya terluka, lagi.

"Halo, assalamu'alaikum Paman."

Jantung Shira berdetak lebih cepat dari biasanya.

[ Wa'alaikumussalam Shira, Paman mau nanya apa Cyra ada di rumahmu? Karena kemaren Paman ke rumah Adam katanya Cyra ke rumah kalian. ]

Shira mulai merasakan keringat dingin, ia bingung. Jika ia menjawab dengan jujur , maka Ustadz Raihan akan semakin gencar untuk mendekatkan Zaid dan Cyra. Namun jika ia berbohong, ia akan sangat merasa bersalah.

Jujurlah nak, meskipun kejujuran itu akan menyakitimu. Tapi setidaknya kamu sudah melakukan tindakan yang benar.

Hingga perkataan sang mama terlintas dibenaknya. Ya, ia sudah tidak terbiasa berbohong.

" Iya Paman, Mbak Cyra ada di rumah kami. Katanya mau menginap sebentar,"

Terdengar suara senang dari telpon membuat hati Shira sakit.

[ Benarkah? Apa mereka mulai dekat kembali? Paman sangat berharap Zaid bisa menyanyangi Cyra lagi! ]

Shira tak mampu mendengarkan lebih lanjut lagi, ia langsung mematikan sambungan telpon tersebut.

Aku istrinya Paman, tidak seharusnya suamiku menyanyangi wanita lain kecuali Bunda.

"Dek, ini nasgornya ya!" ucap Pakde membuat Shira tersadar. Shira memandang Pakde tersebut sambil tersenyum, ia memberikan uang dan mengambil nasgor yang berada di dalam kresek.

Setelah itu, Shira pulang dengan suasana hati yang semakin buruk. Belum sehari, tapi sudah sangat menyakitkan.

"Demi Zaira, aku gak boleh lemah!" gumamnya pelan. Ya, demi anaknya ia akan terus bertahan hingga sampai di tahap ia sudah tak mampu barulah mungkin ia akan pergi.

Shira berjalan pelan, ia ingin sekali cepat sampai di rumahnya. Perutnya sudah sangat lapar, Shira memutuskan untuk berjalan sedikit lebih cepat.

Hingga tak lama sebuah mobil berhenti di hadapannya, Shira memandang mobil itu heran tetapi ia tetap melanjutkan jalannya. Namun ketika sosok itu bersuara memanggilnya Shira kaget dan langsung menoleh.

"SHIRA!!" pekiknya.

Shira berhenti, suara yang sudah lama tak ia dengar. Sosok yang dulunya menjadi cinta pertamanya. Shira berbalik.

"Mas Agam?" gumam Shira pelan.

"Sudah lama ya semenjak ta'aruf kita batal Shira?" ucapnya pelan dengan senyum simpul.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang