20. Pembagian

4.5K 897 101
                                    

Ayok kita istighfar dulu, aku juga istighfar karena FG 2 masih panjang kisahnya ya Allah😭 baru 20 part masih kurang 20-30 lagi. Tapi gapapa santuy 😉

Oh iya btw ceritanya di Legi sama Kemal itu aku publish part 1 yang mana duluan tergantung vote + komen kalian ya di lapak mereka. Dan Legi memimpin gaes, si manis jomblo karatan mulai meresahkan 😐

Gak usah banyak cing cong langsung ae

1

2

3

Cekidot...

•••

Kini Zaid sedang berdiri di tengah, berada di atas tangga sedangkan semua karyawannya berada di bawah.

"Eh gak nyangka karyawan gue rame, tekor gak ya?" gumamnya takut.

Zaid akan membagikan tiket + uang tersebut sekarang berhubung jam istirahat akan berlangsung kurang lebih lima belas menit lagi.

"Wahai rakyatku, kalian percaya bahwa bos kalian ini adalah manusia tampan tak ada duanya?" tanya Zaid.

"ENGGA!" jawab mereka serempak membuat Zaid bingung. Masa sih mereka gak percaya?

"Tapi gue mau bagiin tiket ke puncak sama duit ini! Jawab, gue ganteng gak?" tanyanya Lagi.

"GANTENG!!" jawab mereka serempak dan bersemangat.

"Sudah diduga jawabannya," gumam Zaid pelan. Tak ada yang bisa menolak lembaran warna-warni dengan tokoh pahlawan di atas kertas itu.

"Oke baiklah, kalian semua antri PakLe ya!" ucapnya, semua karyawan memandang Zaid bingung. Siapa PakLe?

"PakLe siapa Pak Bos?" tanya salah satu karyawan, Zaid mengerutkan keningnya. Lah mereka gak tau si PakLe??

"Masa kalian gak kenal si Legi? Kalian kerja disini gak kenal Legi?" ucap Zaid heran. Setelah mendengar nama Legi mereka semua mengangguk paham.

"Nama gue Satria, diganti jadi BangSat. Kemal, Bangke. Lalu si Legi sekarang PakLe! Keknya Zaid lulusan pengubahan nama orang!" ucap Satria pelan, mengapa urusan seperti itu Zais jagonya?

"Sat! Lo dah dikasih Zaid duit sama tiketnya?" ujar Kemal tiba-tiba. Satria menoleh lalu mengangguk.

"Saatnya kita senang-senang bro, capek juga gue jadi babu si Zaid. Kalau liburankan gak ada istilah bos atau karyawan. Jadi hujat jalan teros!" ucap Satria semangat, Kemal tersenyum pelan.

"Gue pulkam, ibu gue sakit. Gue dah izin di bos kalau gue gak ikut,"

Satria langsung menoleh ke arah Kemal cepat, " Apa ini miskah! Prankkan? Mana kameranya?"

Satria meneliti satu-satu tempat dan menatap Kemal tak percaya.

"Gak prank, gila aja orang sakit dibilang prank!" dumel Kemal heran. Mendengarkan perkataan tersebut, Satria langsung terdiam. Kemal tidak pergi? Lantas siapa sohibnya disana? Padahal ia sudah lengket dengan Kemal, saling to car colour alias tukar kolor pun sudah mereka lakukan.

Satria melirik Kemal sekali lagi, sebelum akhirnya ia berjalan masuk ke dalam ruangannya. Sedangkan Zaid, ia dikerumuni oleh karyawannya sendiri.

"WOI JANGAN TARIK-TARIK! CELANA GUE WOI! JANGANNNN!!"

Krek..

"Yok melorot yok melorot!!" ucap Mbak Ayu senang saat melihat celana Zaid yang sedikit robek.

"Bos saya belum dapat bos!" pekik salah satu karyawannya dan menarik celana Zaid kuat.

"Iya gue tau! Jangan di tarik tapi, udah robek ini woi!" ucap Zaid tak terima, Zaid berusaha melepaskan tautan erat tangan salah satu karyawannya yang menggenggam erat celana miliknya.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang