23. Bermalam

3.6K 801 68
                                    

Ayok kita istighfar dulu ya ges. Jadi aku bakalan tetap lanjut cerita si Legi / Kemal tapi kalian mau yang mana dulu soalnya kalau 2 sekaligus aku bingung.

Dan Januari nanti aku ikut writing marathon cerita fantasi, bagi yang suka fantasi boleh lah di intip nanti 😂 itu first story aku dengan genre beda. Semoga aja aku berhasil, aamiin. Wiss me luck 😌❤

Oke sekian

1

2

3

•••

Firhan duduk di teras rumahnya, ia mempunyai firasat jelek terhadap rumah tangga anaknya itu. Bukan bermaksud jelek tapi firasat serta feeling orangtua biasanya benar.

"Kenapa?" tanya Aisyah heran melihat suaminya yang sedari tadi duduk termenung, hari sudah malam. Jam dinding di ruang tamu rumah Firhan menunjukkan pukul tujuh.

Asiyah duduk di sebelah Firhan, menatap sang suami dengan kerutan di keningnya.

"Gapapa sih, cuma sedih aja gak bisa ikut muncak." Meskipun Firhan berkata seperti itu, Aisyah tetap saja tidak percaya. Wanita mana bisa dibohongi.

"Pembohong!" ujar Bagas tiba-tiba yang baru saja kembali dari warung, ditangannya ada sebotol yakult yang tidak diendorse.

"Cintai duitmu, meras duit abang tiap harii."

Firhan menepuk jidatnya pelan. Anaknya cuma dua dan dua-duanya tidak waras seperti ayahnya.

"Bun, keknya nambah satu anak cewe boleh nih."

Firhan menatap Aisyah dengan wajah memelasnya. Aisyah menggeleng, " Seperti anjuran pemerintah , dua anak lebih baik!"

Setelah itu Aisyah masuk ke dalam rumah meninggalkan Firhan sendirian. Bagas yang sedari tadi mengintip tertawa puas melihat ayahnya.

"Makanya om inget umur, udah tua om!" ucap Bagas, Bagas dengan cepat masuk ke dalam kamarnya sebelum ia di smackdown sampai ke Korea oleh sang ayah. Cari aman.

•••

Mereka semua sudah menemukan tempat untuk membuat tenda, tenda juga sudah usai di buat. Langit malam untungnya cerah hari ini, tetapi yang paling menyebalkannya bagi Zaid ialah mengapa ia harus bisa melihat makhluk tak kasat mata itu.

"Nanti gue tutup nih mata batin, capek dikerjain sama setan mulu!" ucap Zaid kesal.

Kuntilanak, sundel bolong, tuyul, pocong serta setan yang lain duduk mengitari Zaid.

"Benda apa nih?" tanya tuyul tersebut saat melihat bando yang Zaid gunakan untuk memperlihatkan jidat lebarnya yang mulus.

" Ini bando, lo tau bando gak?" jawab Zaid sinis, tuyul tersebut menggeleng lantas ia duduk di atas pangkuan Zaid.

"Kamu setan mana? Kok gak pernah liat?" tanya pocong tersebut.

"Heh sembarangan, nauzubillah jadi setan! Masih manusia ini!" ucapnya tak terima. Zaid mengusir tuyul tersebut hingga jatuh tersungkur.

"Kamu manusia? Tapi kok mirip setan ya? Sekilas mirip si genderuwokan?" ucap Kunti dengan gaunnya yang berwarna putih.

"Yoi, tapi si genderuwo udah ada pacar. Kunti bule itu yang jadi pacaranya, menurut gosip di facetan kalau pacaranya genderuwo itu mati keselek jatokan tapi gatau jugalah," sahut Kunti merah.

Zaid tak menjawab, ia asik mendengarkan pergibahan setan. Ternyata setan yang udah mati juga bisa gibah.

Hingga tak lama Wawan datang membuat semua setan itu menoleh. Wawan memegang Al-Qur'an ditangan kanannya dengan erat.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang