Humor - teka teki - fiksi remaja - romansa
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗️]
Nama :
- Kyra : Putri seorang sarjana psikologi. Terkenal dengan tingkah dewasa, sifat ke-Ibuan, punya rasa penasaran yang tinggi sampai sebaiknya dimusnahkan dari muka bumi, s...
Jangan lupa juga follow instagram aku || @j.choizza
Yuk langsung aja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Part sebelumnya lupa make ini:v)
Di dalam mobil, Kyra merasakan kecanggungan yang HQQ hingga memutuskan untuk menatap keluar jendelasaja. Rafi ingin mengajak Kyra bicara tapi takut pada Arav. Kyra ingin membuka pembicaraan, tapi takut juga pada Arav.
"Anter gue dulu ke apart." Suara dingin Arav memecah keheningan.
Nampak Rafi menatap sahabatnya sekilas. "Gak ke rumah bonyok lu?" Arav lalu hanya menggeleng sekali.
Setelah selesai mengantar Arav ke apartemennya, Rafi kembali bersuara.
"Lo, pacarnya Arav?" Itu pertanyaan Rafi sebelum kembali menjalankan mobil.
"Hah? Bukan kok," tawa Kyra.
"Ya udah sini pindah di depan." Kyra menuruti saja daripada memperpanjang pembicaraan.
Kini, lagu yang dinyanyikan oleh Ecko Show mengisi setiap sudut mobil membuat Kyra lebih rileks.
"Kenapa gak dari tadi coba muter lagunya." Kyra tertawa hingga mengundang perhatian Rafi.
"Arav gak suka kebisingan." Dan, Kyra melupakan itu. Tapi, apakah pada lagu sekalipun? Bukankah itu terlalu berlebihan?
"Gue kira Arav gak punya temen."
"Temen dia cuman gue seorang. Jadi temen Arav tuh harus pinter-pinter nyesuain diri."
"Maksudnya?" tanya Kyra tak mengerti.
"Arav anaknya moodyan kek cewek. Dia kadang becanda tapi lebih sering diem. Kalo bicarapun yang keluar dari mulutnya 90% pedes semua."
"Tapi kok bisa temenan sama Arav?" Jika Kyra yang ada di posisi Rafi, sudah pasti dia tidak mau berteman dengan Arav.
Rafi menyunggingkan senyum penuh arti. "Gue juga gak tau kenapa gue bisa sahabatan sama orang kayak Arav. Tapi, selama gue temenan sama dia, lebih banyak hal posistif yang gue dapetin."
Kyra masih mengerutkan keningnya tak mengerti. Bukannya Rafi bilang tadi ....
"Arav itu anaknya sulit di mengerti. Dia ... rumit—ah, udahlah nanti lo deketin aja anaknya biar tau," potong Rafi dengan gelagat aneh. Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu.
"Deket apaan, tadi aja gue ngajak dia bicara malah dicekik," adu Kyra, Rafi refleks menginjak rem. "Kasian yang jadi ceweknya apalagi istrinya nanti. Pasti bakal kena KDRT."
