[23] : Keterusan

2.2K 391 17
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA!

SHARE JUGA CERITA INI KE YANG LAINNYA🥰

Biar lebih banyak yang baca hiksss😿😂

Akhirnya UPDATE ya Bundz:) kalian tau gak, definisi hidup tenang itu apa? Kalo Author sih, when ulangan hitung-hitungan udah selese🙂 #tercentangbodoh:v

Oke yuk langsung aja! Eh tapi sebelum itu, jangan lupa follow instagram aku yaa @j.choizza

Gas Hyung!❤️🔥✨

Gas Hyung!❤️🔥✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Arav akhirnya sampai di depan rumah Kyra. Cowok itu terus memandangi rumah minimalis bertingkat dua itu dari dalam mobilnya. Dia tidak tahu harus turun atau menunggu Kyra sampai cewek itu keluar sendiri.

Tok ... tok ... tok!

Arav menatap sinis ke arah kaca mobilnya yang diketuk seseorang lalu menurunkan kaca hitam tersebut.

"Maaf, Masnya mau cari siapa yah?" tanya Bapak-Bapak itu yang sepertinya satpam di rumah Kyra.

"Kyra," balas Arav singkat.

"Oh Non Kyra. Mau masuk apa dipanggilin ke sini aja?" tanya Bapak itu keliwat sopan.

'Ya kali gue mau ribet-ribet turun,' batin Arav malas. "Suruh ke sini aja."

Mengangguk, Bapak itu menatap ke arah pos di dalam pagar lalu ..., "WOY, DIN! PANGGILIN NON KYRA SURUH KE SINI BILANGIN ADA TAMUNYA!."

Demi apa rasanya Arav ingin menampol mulut Satpam di sampingnya saat ini. Berteriak di sampingnya lalu setelah itu senyum-senyum ramah.

Tidak perlu menunggu lama, Kyra keluar dengan setelan feminim andalannya. Hanya menggunakan kaos putih dengan ukuran kebesaran, celana jeans biru muda, slingbag hitam, rambut terurai dan—apa itu? Kacamata?

Antara geli dan lucu, Arav mengatupkan bibirnya rapat-rapat agar tidak mengeluarkan tawa. Arav melihat ke tubuhnya sendiri, dia masih mengenakan seragam sekolah.

"Hai, Kak Arav!" sapa Kyra girang ketika sudah duduk di bangku samping Arav seraya melepaskan kaca matanya lalu dijepit di kerah baju.

"Kak Arav, kita mau ke mana?"

"Lo maunya ke mana?" tanya Arav balik tanpa menatap Kyra. Dia takut tawanya akan pecah.

Berpikir sejenak, Kyra lalu menjentikkan jarinya. "Katanya ada toko ice cream baru yang d—"

"Tunjukin aja jalannya," potong Arav cepat, malas mendengar kebisingan. Kyra mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Membuka google maps.

Diary Bestie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang