Hai Mantemans gak lama 'kan💘😍
Jumpe lagi🥰
VOTE DULU YA SEBELUM BACA:)
Share juga cerita ini ke temen kalian😚
Yodah langsung ae><
"Gila," umpat Arav kesal mendengar jawaban Kyra. Bisa-bisanya dia jadi pecinta Om-Om? Cowok itu membalikkan badan lalu mendribbling bola dan berlari kecil.
"Kak Arav, main sama Kyra." Tak mau kalah, cewek itu menyusul dan berusaha menggapai bola dari Arav sesuai cara bermain yang sering dia lihat.
"Kalo lo bisa rebut bolanya, gue beliin 10 case baru buat HP lo." Kyra yang sudah lumayan kecapekan langsung semangat lagi dan berusaha merampas bola tersebut namun tak kunjung dapat. "Ini cara terakhir. KYAAAAA!"
Arav menatap cewek berambut panjang itu datar dalam posisinya sekarang yang sudah terbaring di lantai basket.
"Hwa! Kak Arav Kyra jatoh." Demi apa sakit sekali rasanya tubuh Kyra menyeret lapangan panas tersebut. Arav hanya menatap datar pada Kyra lalu lanjut memantulkan bolanya. Salah sendiri merampas bolanya pakai cara melompat, keterusan 'kan jadinya.
"KAK ARAV BERDARAH!" Mendengar jeritan Kyra tersebut, Arav langsung membuang bolanya dan pergi menjauh. Kyra sialan, sudah tahu Arav phobia darah!
"Sama darah kok takut," ejek Kyra dengan kekehan walau tangannya terasa sakit. Kyra berusaha bangkit tapi kenapa rasanya sangat sulit? Kakinya keram apalagi di samping lutut yang harus dilipat.
"Ayo." Kyra menatap lengan yang terulur dan melihat siapa pemilik tangan tersebut yang ternyata adalah Valen. "Apa perlu gue gendong?"
Bruk!
Kalau tidak sigap, Valen pasti sudah ada di posisi seperti Kyra.
"Jan sentuh-sentuh cewek gue!" sinis Arav membantu Kyra bangkit. Sebisa mungkin dia melarikan tatapan agar tidak melihat darah tersebut.
Valen terkekeh kecil. "Pacar? Kalo bener pacar kenapa tadi ditinggalin?"
"Gue cuman lagi naruh bola. Makanya kalo punya mata dipake." Kyra tidak tahu kenapa Arav jadi sinis sekali sama Valen.
"Buruan lo bangun, tunggu apa lagi?" Kyra mengerjapkan matanya bingung. Kenapa Arav ikut sinis padanya juga?
"Ngh, gendong ... gak bisa bangun." Arav menelan salivanya kasar. Tiba-tiba rasa ingin meninggalkan Kyra stonk. Kenapa lebay sekali sih? Kalau di sini tidak ada Valen sudah pasti Arav akan meninggalkan cewek ini.
"Buruan!" sentak Arav yang sudah jongkok di depan Kyra. Seperti tidak ada yang terluka ataupun sakit, Kyra naik ke pundak Arav dengan senyum sumbringah dan semangat 4,5.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Bestie (TERBIT)
Teen FictionHumor - teka teki - fiksi remaja - romansa [FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗️] Nama : - Kyra : Putri seorang sarjana psikologi. Terkenal dengan tingkah dewasa, sifat ke-Ibuan, punya rasa penasaran yang tinggi sampai sebaiknya dimusnahkan dari muka bumi, s...