[18] : Having Fun

2.4K 425 102
                                    

Halo, Teman-Teman!💘 weklambek tu may storay.

Eits, tapi VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!

SHARE JUGA CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN😊 terimakasih❤️

Hm, kalian gak akan sangka sama apa yang terjadi di part ini hahahaha 😂 aku sendiri jadi ngerasa bersalah😜

Jadi gimana? Penasaran? Yuk langsung-enggak, follow instagram aku doloez @j.choizza

Oke?

Kalo udah GAS!🔥🙂💘

Kalo udah GAS!🔥🙂💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Di dalam mobil, Arav sedang memikirkan harus mulai mengomelnya dari mana.

"Kak Arav, kita mau ke mana?" tanya Kyra, namun tak kunjung mendapatkan balasan. "Kyra mau izin ke Bunda soalnya."

Arav mengatupkan bibirnya rapat-rapat, perasaannya kacau. Antara emosi dan simpati karna Kyra masih menyempatkan mengabari orang tuanya.

"Pokoknya baliknya maleman."

Kyra mengangguk senang lalu menelpon Bundanya. Tidak perlu menunggu lama, panggilan terhubung dan suara Dinda duluan menyapa.

"Halo, Bunda! Kyra ijin main dulu yaaa," ucap Kyra sangat semangat sampai Arav mengusap telinganya. Kyra ini, tidak bisakah dia bicara dengan intonasi biasa saja?

"Apa, Bunda?" Kyra sengaja menlouspeker HPnya agar Arav dengar apa yang Bundanya bilang. Sebenarnya ini adalah taktik Kyra.

"Mau ke mana? Sama siapa?" Arav bisa mendengar pertanyaan wanita dengan suara lembut itu. Beda sekali dengan cara bicara Kyra. Jangan-jangan dia anak yang didapat dalam bambu?

"Kyra mau jalan-jalan dulu sama Kak Arav, Bund."

"Oh, Arav yang sering kamu ceritain?" Kyra melotot mendengarnya. Tidak menyangka Dinda akan mengatakan hal ini. Keciduk deh dia sering menceritakan Arav sama Bundanya.

Arav yang mendengar itu menahan senyumnya mati-matian sampai harus menatap ke keluar jendela.

"I-iya, Bunda," cicit Kyra menggigit bibir bawahnya. "Terus pulangnya agak maleman mungkin."

"Oke, jaga diri baik-baik ya."

"Oke Bunda, dad-"

"Eh, Kyra tunggu! Aravnya mana? Bunda mau bicara."

Dalam hati Kyra bersorak girang. Rencananya berjalan mulus. Kyra menyerahkan ponsel kamera tiga itu pada Arav dan Arav seperti gemetaran meraih benda pipih itu.

"Halo."

Di seberang bulu kuduk Dinda meremang. Astagah! Suara Arav seksi sekali! Dinda sampai melupakan suaminya di samping yang sedang serius membaca tulisan di tumpukan kertas.

Diary Bestie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang