Humor - teka teki - fiksi remaja - romansa
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗️]
Nama :
- Kyra : Putri seorang sarjana psikologi. Terkenal dengan tingkah dewasa, sifat ke-Ibuan, punya rasa penasaran yang tinggi sampai sebaiknya dimusnahkan dari muka bumi, s...
Vote dulu ya sebelum baca:) dan share juga cerita ini ke temen-temen kalian😿😌
Aku harap suatu saat nanti cerita ini bisa banyak pembaca ya🙃 dan kalian pembaca setia aku udah aku tandai kok xixixi😂🥰❤️ makasih banget, aku terharu kalian ngikut terus ceritanya bahkan sampai nungguin dan selalu support aku💕 thank u guys😢🥰 (monmaap nulisnya lgi sambil denger lagi melow mangkanya kebawa perasaan hiks~)
Yuk, langsung aja😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arav menghentikan mobilnya di jalanan yang kanan-kirinya adalah pedagang kaki lima.
"Kak Arav mau makan apa?" Bukannya menjawab Arav malah turun dan ketika Kyra mau ikut turun, pria itu sudah mengunci mobilnya dari luar. "Emang kalo gila!" umpat Kyra kesal dan memutuskan untuk bermain ponsel yang sudah hampir mati.
Tidak perlu menunggu lama, pintu mobil kembali terbuka. Arav datang diikuti Bapak-Bapak penjual yang membawa dua mangkuk mie.
"Mie goreng?" tanya Kyra menatap makanan tersebut.
"Kenapa? Lo kalo gak mau gak usah. Biar gue yang abisin dua-duanya."
Oke sip, Arav cowok langka. Setelah menawari makan di tempat-tempat berkelas, dia memilih makan di pinggiran seperti ini.
Tapi ..., KYRA SANGAT SENANG! First time diajak makannya, Arav memakai cara yang unik binti beda dari yang lain.
"Aaa, sayang Kak Arav." Kyra mengambil mangkuk yang Arav letakkan di dashboard mobil dengan senyum penuh semangat. Benar juga, dia sudah beberapa minggu tidak makan mie.
Diam-diam Arav menatap cewek di sampingnya yang makan dengan lahap. Sepertinya benar-benar kelaparan.
"Kak Arav." Arav menoleh sebentar. "Kyra masih pengen. Pesenin lagi dong. Kegantung ini satu."
Arav memberikan tatapan sinis pada Kyra yang cengar-cengir tanpa malu. Arav ikut mengeluarkan kepalanya dari jendela. "Bang, pesen dua lagi ya." Pedagang itu mengangkat jempolnya lalu Arav kembali memasukkan kepalanya ke dalam mobil.
"Sama, gue juga ngerasa gak cukup."
"HUAHAHAHAHA!" Tawa Kyra membuat kaki Arav gemetaran tapi sebisa mungkin dia tahan agar tidak lari atau mengamuk di sini. Sial sekali sepertinya waktu bereaksi obat tadi sudah selesai.
🌷🖤🌷
Hari berganti, begitupun dengan para siswa kelas XI IPS 5 yang jadwalnya pelajaran sejarah. Mereka diarahkan ke perpustakaan. Tapi yang namanya kelas IPS, anaknya bar-bar malah bikin rusuh perpustakaan sampai-sampai Ibu Julia si penjaga perpus kewalahan dan memutuskan membiarkan kekacauan itu berlangsung.
