[13] : Apartemen

2.5K 455 14
                                    

VOTE SEBELUM BACA!

Follow ig Author || @j.choizza

Share juga cerita ini ke temen-temen kalian🥰

Oke langsung aja ....

Oke langsung aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Cukup, Yah! Gue bakal turun tangan langsung ke sodara tiri yang selama ini kalian sembunyiin itu," putus Valen di ujung tangga menatap ke bawah pada Rinto dan Lili.

"Gak ada gunanya Valen!"

"Gak ada gunanya gimana? Valen tuh capek, Yah! Selama ini Valen jadi kayak boneka yang dikendaliin sama kalian berdua! Rasanya Valen pengen ada di posisi sodara tiri yang hidupnya aman di luar sana!" teriak Valen mengeluarkan unek-uneknya.

"Kamu gak tau apa-apa soal rasa sakit siapapun!"

"Gue tau! Lo itu orang yang gue sendiri jijik buat nyapa sama panggilan Ayah. Lo bikin Mama meninggal!" maki Valen. Setiap kali ia bertengar dengan Rinto, maka satu kalimat ini yang akan selalu keluar dari mulutnya.

"Jaga mulut kamu Valen!" peringat Rinto menunjuk putranya dari bawah.

"Kenapa emangnya?" kekeh Valen, "apa gue salah? Sekarang lo tinggal kasih alamat sekolah anak itu dan gue sendiri yang bakal turun tangan!"

🌷🖤🌷

Kalau tadi alasan Arav mengajak Kyra pulang bersamanya agar gadis itu memasak di apartemennya, kini Arav pindah haluan. Dia memutuskan untuk memesan makanan lalu diantar ke apartemennya.

"Lo bisa makenya gak sih?" tanya Arav menatap sinis pada Kyra yang senyumnya belum hilang saat menatap ponsel barunya.

Kyra menatap Arav sejenak. "Gue-eh aku-eh Kyra bukan pertama kalinya make HP modelan kayak gini yah!" balas Kyra tak terima.

"Sini deh coba." Kyra merapatkan tubuhnya dengan Arav lalu mengangkat ponsel barunya tinggi-tinggi. Dengan sekali tekan, gadis itu mengambil foto dirinya dengan Arav.

"Buat ngehormatin lo-eh Kak Arav yang udah beliin Kyra HP ini, jadi foto pertama ada muka Kak Arav," ucap Kyra dengan senyuman. Arav hanya menatap datar pada Kyra. Sesenang itukah dia?

Terlalu senang mendapatkan hadiah, Kyra sampai mengabaikan panggilan di ponsel lamanya yang berada dalam tas. Itu panggilan dari Bella dan Aci yang tak henti-henti menelponnya.

"Gimana? Diangkat?" tanya Bella cemas. Mereka berdua sekarang duduk di dalam mobil Bella yang masih terparkir di parkiran walau kondisi sekolah sepertinya sudah kosong.

Diary Bestie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang