[6] : Jebakan

3.2K 547 20
                                    

Haiii semuanya jumpe lagi😗

Sedikit curhat, akutuh seneng bgt update walaupun readersnya masih belom berdatangan😭🙈😂

Kek, gada tanggungan lagi gitu kalo sehari udah update😀🌝👍

Baik 'kan?

Iyain aja dah🥰

Jangan lupa follow ig aku yah @j.choizza

OHIYA VOTE DULU SEBELUM BACAAAAAA!!!

Udah?

Ngehehe thank you🥰

Yuk, langsung aja

Yuk, langsung aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Kyra memasuki rumahnya dengan langkah lesu meski sudah tidak mengantuk. Hanya saja ... perasaannya aneh seperti tidak bersemangat padahal dia sudah mendapatkan kembali HPnya.

"Kyra? Dari mana kamu?" Suara mengintrupsi itu membuat Kyra mengangkat kepalanya dan menemukan Bunda, Ayah juga Bi Ratna yang sedang berdiri menunggunya.

Antara takut, senang dan lega karena mereka mengkhawatirkannya, Kyra mengulas senyum tipis menandakan ia baik-baik saja.

Kyra lalu menceritakan kegiatannya seharian ini tanpa terlewat sedikitpun. Mulai dari alasan dia dihukum, sampai ketiduran di apartemen Arav.

Bima yang sudah lelah karna bekerja seharian lalu memutuskan untuk masuk ke kamar. Begitu pula Bi Ratna yang kembali ke kamarnya di dapur setelah menjadi jaminan sementara.

Kini, di ruang tamu tersisa Dinda dan Kyra yang masih nyemil.

"Bunda," panggil Kyra membuat Dinda menatapnya sekilas lalu menonton TV lagi. "Kata panggilan lo, gue itu gak sopan yah?"

"Hm?" Dinda meletakkan cemilan di pangkuannya ke atas meja. "Tergantung dengan siapa kita bicara. Kalo misalnya kamu bicara sama Aci, Bella, itu rasanya akan lebih leluasa bahkan asik. Tapi kalo sama orang yang lebih tua atau kurang kita kenal, sebaiknya pake aku kamu, saya anda dan sebagainya buat jaga-jaga jangan sampe orangnya tersinggung atau bahkan sakit hati."

Kyra bersukur memiliki seorang ibu ahli psikolog seperti Dinda.

"Emang siapa yang permasalahin panggilan lo gue?" tanya Dinda lagi.

"Hm, itu ..., Arav." Sejak kecil Kyra tak pernah diajarkan berbohong dan seperti sekarang, dia mengatakan yang sebenarnya.

"Dia bilangnya gimana?"

Kyra menggaruk tengkuknya pelan. Sebenarnya dia lupa. "Intinya kata dia gak sopan sama dia gak suka. Tapi Kyra kesel kenapa sih dia ngurusin hal sekecil itu? Dia aja manggil Kyra pake lo gue."

Diary Bestie (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang