20200727

181 2 0
                                    

Hari pertama Mamah masuk ke rumah sakit dan harus dirawat, duniaku rasanya berhenti, Mam.

Aku kalut, takut, khawatir, jadi satu. Gak bisa ku deskripsiin dengan jelas tapi intinya aku takut.

Aku mikir waktu itu, Mah.

Mamah nyembunyiin apalagi dari aku? Mamah nyembunyiin penyakit yang mana lagi dari aku?

Mamah selalu tersenyum.
Mamah selalu ketawa.
Mamah selalu bisa buat suasana keluarga hidup.
Mamah selalu bisa melerai perdebatan tidak berarti.
Mamah selalu siap pasang badan demi mendamaikan perang antar keluarga.

Tapi mamah gak pernah selalu siap untuk berbagi cerita.

Dari sore ketemu malam kita di UGD. Nungguin Mamah dapat kamar setelah diperiksa dokter dan dinyatakan harus dirawat inap untuk observasi lebih lanjut.

Jam sepuluh malam Mamah baru dapat kamar di rumah sakit swasta itu. Aku ingat, betapa senangnya aku saat tahu kamar Mamah seperti kamar kelas 1. Padahal kita pakai asuransi negara. Tapi katanya memang untuk yang penyakit paru-paru mendapat kamar khusus dan terpisah.

Di satu sisi aku harus kerja jadi relawan, di satu sisi aku mikirin Mamah. Dua-duanya penting, tapi kayaknya Tuhan sedang memberitahu bahwa Mamah lebih penting.

-
-
-

Sekian cerita hari ini! Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you! ✨

Pesan untuk MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang