20201005

11 1 0
                                    

Aku nggak tahu harus bagaimana lagi menghadapi hari ini. Karena sudah ketiga kalinya nggak mendapatkan nomor dan kondisi Mamah yang kian memburuk. Mamah kembali dilarikan ke IGD.

Beruntungnya rumah sakit ini penanganannya cepat. Mamah langsung di ronsen, di ambil darahnya buat cek lab, dan kita di sana menunggu hasil. Hasilnya pun gak begitu lama, aku nungguin bareng Mamah, nggak menghitung waktu, tiba-tiba udah keluar hasilnya.

Sayangnya, hasilnya agak mengejutkan. Mamah diduga covid karena hasil ronsen yang ada sedikit nodul-nodulnya dan berkabut di bawah. Sudah dijelaskan bahwa itu adalah cairan tapi dokternya ingin tetap menjalankan sesuai prosedur. Mamah harus diisolasi dan ngebuktiin hasilnya negatif sebanyak dua kalikali biar bisa keluar dari ruang isolasi.

Aku langsung ketakutan. Bagaimana kalau Mamah ternyata kesusahan karena sendirian? Mamah butuh penanganan khusus, tapi apa aku bisa protes? Nggak. Itu udah prosedur dari rumah sakit.

Malam itu juga Mamah dipindah ke ruang isolasi di IGD, belum mendapat kamar yang layak di gedung yang terpisah. Menunggu dipindahkan katanya. Jadilah aku standby di ruang tunggu IGD.

Sekitar jam sepuluh malam, baru dapat kabar Mamah dipindahin ke gedung sebelah yang khusus untuk isolasi. Aku nya yang khawatir karena nggak bisa nganter makanan ataupun minuman malah kaget saat tahu Mamah malah enjoy di dalam sana.

Aku inget banget, Mamah bilang kalau di sana pelayanannya cepat walau nggak secepat pas ada aku di dalam. Ruangannya bersih, terjaga. Kalau kata Mamah, "Kayak di hotel bintang lima."

Padahal Mamah belum pernah nginep di hotel bintang lima. Hahahaha suka ada-ada aja Mamah. Tapi aku bersyukur, Mamah nggak dibawa stress pas di dalam sana. Dibawa enjoy kalau kata Mamah.

Aku selalu wanti-wanti Mamah buat bilang kalau ada apa-apa bisa telfon atau chat aku. Dan gak perlu mikirin hal lain atau ngerasa gak enakan. Sumpah, bolak-balik rumah ke rumah sakit pun aku jabanin. Karena aku yakin Mamah bakalan negatif hasilnya. Toh jelas-jelas Mamah sakitnya ada cairan di paru-paru, bukan virus.

Aku percaya Mamah bakalan dapat kamar setelah ini. Nggak akan lama-lama di gedung isolasi. 

-
-
-

Sekian cerita hari ini! Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you!✨

Pesan untuk MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang