Hari ini aku sama Mamah berbagi cerita.
Tentang Mamah yang kuat banget buat dirawat nyaris sebulanan.
Aku kagum sama Mamah, karena aku mikir-mikir juga, semisalkan aku yang di posisi Mamah, apa aku kuat sebulanan di rumah sakit ngelakuin hal yang sama berulang kali?
Aku udah mikir kalau aku bakalan stress, nggak kuat berada di tempat yang sama terlalu lama.
Tapi Mamah sendiri bilang gak terlalu mikirin hal itu. Karena bagi Mamah, di sini dirawat kayak dilayani di hotel bintang lima. Bahkan kata Mamah, udah gak mikirin rumah lagi karena fokus perawatan di sini.
Bukan, jangan pernah ngira Mamah udah gak peduli sama rumah. Mamah peduli banget, tapi aku yang nyuruh Mamah buat fokus sama pemulihannya.
Orang sakit dari cara berpikir pun akan berpengaruh banyak walaupun cuman kepikiran sedikit atau sesaat. Dan aku gak mau pemulihan Mamah terhambat karena hal itu. Kita bagi cerita banyak banget tentang hal ini.
Mamah juga nanya-nanya tentang adik-adik di rumah. Apa pernah nanyain Mamah selama mereka di rumah, mereka lagi sibuk apa.
Terus kita ngebicarain masa lalu Mamah yang ngebuat aku salut. Walaupun to be honest, aku gak berani nikah sampai aku benar-benar siap setelah mendengar cerita Mamah dan cerita orang-orang.
Impianku tetap sama, Mam. Aku bakal ngebiayain pendidikan yang terbaik buat adek-adekku dan nyediain masa tua Mamah sama Papah yang paling diidamkan kalian.
Doain, ya, Mam? Aku bisa ngelakuin itu sebelum waktuku habis. Hehe
-
-
-
Sekian cerita hari ini! Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you! ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk Mamah
Non-FictionSebuah kata-kata yang berubah menjadi kalimat memenuhi notes Sebuah kata-kata yang ingin disampaikan namun tidak mampu karena gengsi Sebuah kata-kata yang mewakili perasaanku Sebuah kata-kata yang berubah menjadi pesan untuk Mamah Copyright© AMPARPE...
