Aku nggak tahu harus bilang apa hari jni karena ini hari bahagiaku!
Setelah sekian lama akhirnya Mamah bisa pulang ke rumah dan rawat jalan! Yeay!
Jujur, aku sedikit banyak suntuk di rumah sakit. Tapi bagaimana dengan Mamah? Pasti Mamah lebih suntuk lagi karena harus berdiam diri tanpa bisa kemana-mana di kamar.
Aku bersyukur setidaknya dokter memperbolehkan Mamah istirahat di rumah dan melakukan rawat inap walau rasa sesak itu masih ada.
Oh, hasil lab cairan akan keluar sebentar lagi, 'kan? Katanya kudengar cairan itu dikirim ke bagian penelitian kanker untuk membuktikan bahwa cairan itu bukan berasal dari kanker.
Aku selalu berdoa dan berharap bahwa itu bukanlah kanker maupun tumor. Hanya tbc dan selama perawatan diberi obat tbc akan membaik seiring waktu.
Jujur saja, aku senang bukan main karena rumah sakit swasta itu masih memainkan mana yang bayar tunai dan mana yang pakai asuransi negara.
Haha, lucunya.
Hanya karena kita tidak mampu membayar tunai sampai ada perbedaan sikap perawat dan dokter yang merawat Mamah. Seperti perawat yang judes saat kami minta tolong.
Astaga, kalau aku ingat-ingat lagi, aku ingin marah tapi aku masih tahu diri untuk tidak mengamuk di rumah sakit hanya karena perbedaan sikap yang kudapatkan.
Aku mencoba berpikir positif bahwa perawat itu mungkin saja sedang kelelahan atau sensitif di harinya. Manusia itu makhluk yang unik. Tidak salah 'kan berpikiran seperti itu?
Maka dari itu aku sangat-sangat senang saat mengetahui Mamah bisa pulang ke rumah.
Welcome home, Mamah❤.
-
-
-Sekian cerita hari ini. Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you!✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk Mamah
NonfiksiSebuah kata-kata yang berubah menjadi kalimat memenuhi notes Sebuah kata-kata yang ingin disampaikan namun tidak mampu karena gengsi Sebuah kata-kata yang mewakili perasaanku Sebuah kata-kata yang berubah menjadi pesan untuk Mamah Copyright© AMPARPE...