20200729

99 0 0
                                    

Aku dapat kabar kalau Mamah hari ini bakal diambil tindakan. Cairan yang merendam sebagian paru-paru Mamah bakal disedot dan dikeluarkan.

Pasti berat, ya, Mam? Sesak juga, susah nafas karena ada cairan di dalam paru-paru. Tapi belum tahu apa penyakitnya.

Sahabat-sahabatku datang buat ngejenguk Mamah. Hahaha kalau aku ingat waktu-waktu ini, masih ada pandemi dan waktu menjenguk sudah tidak diberlakukan. Tapi karena pengawasan yang kurang ketat akhirnya sahabat-sahabatku lolos bisa masuk.

Tenang, mereka sudah di skrining suhu dan mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk ruangan.

Mereka di dalam kamar juga menjaga jarak, berbicara, basa-basi bertanya keadaan Mamah, mengobrol bersamaku lalu pergi saat mereka sudah cukup untuk menjenguk.

Aku bersyukur masih punya sahabat kayak mereka, Mam. Yang masih ingat dan support ketika aku lagi sedih, dan selalu ada pas aku lagi senang juga.

Mamah harus kenalan sama mereka lagi lebih dalam karena selama ini cuman kenalan namanya doang, 'kan? Mereka orang-orang yang paling baik yang pernah kukenal. Mamah nggak akan kecewa kenalan sama mereka hehe.

Aku seharian nungguin Mamah buat disedot cairannya tapi dokter tak kunjung datang. Ternyata bukan aku yang nemenin Mamah untuk sedot cairan pertama kali, tapi gpp, aku senang pas dapat kabar kalau Mamah udah bisa ngobrol lama. Padahal kemarin sebelum disedot, sepatah dua patah aja udah bikin sesak.

Cairannya ada 900cc dari paru-paru sebelah kiri. Aku jadi tahu kenapa Mamah jadi sesak.

Setidaknya untuk saat ini.

-
-
-

Sekian cerita hari ini! Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you! ✨

Pesan untuk MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang