Akhir-akhir ini jadi sering ngetik. Hahaha, maaf, ya, Mam. Aku bingung mau cerita kemana lagi soalnya.
Udah dua hari ini Mamah ngeluh sakit mulu. Entah karena sel kanker yang menyebar ke hati atau karena sempet salah makan pedes pas pagi-pagi. Tapi beneran, Mam. Aku khawatir. Ditambah Mamah tiba-tiba rewel mau pulang.
Bukan maksudku bilang Mamah rewel, tapi nggak biasanya Mamah begini. Apalagi perasaanku udah gak enak pas Mamah kekeuh mau pulang hari ini. Tapi, ya, aku bisa apa? Dokter memberi izin dengan catatan jika terjadi sesuatu bisa dilarikan kembali ke IGD.
Aku nggak tahu kenapa Mamah maksa pulang hari ini padahal kondisi Mamah belum stabil banget menurutku. Tapi aku nurutin, aku gak peduliin perasaanku yang nggak enak demi melihat keajaiban di rumah nanti. Ditambah di rumah juga udah disiapin oksigen segede gaban buat Mamah.
Miris, Mam. Mamah udah nggak bisa nafas kayak kita lagi. Mamah butuh oksigen setiap detiknya tanpa bisa lepas sebentar pun. Jujur, Mam, aku kangen masa-masa dulu. Masa-masa waktu Mamah masih bisa jalan-jalan tanpa butuh bantuan oksigen dan tanpa adanya pig tails di tubuh Mamah.
Rindu, Mam.
-
-
-Sekian cerita hari ini! Terima kasih sudah membaca dan maaf jika ada salah kata. See you!✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk Mamah
No FicciónSebuah kata-kata yang berubah menjadi kalimat memenuhi notes Sebuah kata-kata yang ingin disampaikan namun tidak mampu karena gengsi Sebuah kata-kata yang mewakili perasaanku Sebuah kata-kata yang berubah menjadi pesan untuk Mamah Copyright© AMPARPE...