9. Janji Galang

1.3K 106 6
                                    

Jangan lupa vote sama comment ....

Happy Reading☺ ....

"Janji dibuat hanya untuk diingkari. Terlebih, janji yang dibuat oleh buaya darat kayak lo!" —Nayla Felicya Raymon.

~🐼🐼~

Nayla berdecak kesal, sedari tadi ia mencari Galang, tapi tak kunjung menemukannya juga. Tempat terakhir yang harus ia datangi adalah taman belakang sekolah.

Setibanya di taman sekolah, Nayla bernafas lega. Galang berada disana, ia tengah merokok sekarang. Seingat Nayla, Galang bukanlah cowok yang suka merokok.

Nayla berjalan mendekati Galang. Ketika jaraknya sudah dekat, Nayla merampas rokok yang berada di tangan Galang lalu membuangnya.

Galang yang kaget, langsung menoleh kesamping. Niatnya yang ingin memaki, ia urungkan saat tau siapa yang membuang rokok miliknya.

"Ngapain disini?" tanya Galang.

"Nyari kambing! Ya nyari lo lah!" sarkas Nayla.

Galang menatap Nayla datar. "Kenapa nyari-nyari?"

"Memangnya nggak boleh?! Yaudah, gue balik lagi. Mau mesra-mesraan sama GUNTUR!" Nayla berbalik badan, dan pergi meninggalkan Galang. Galang dengan gesit menahan tangan Nayla.

Nayla berbalik, "Apa?!"

"Duduk dulu," titahnya lembut.

"Dari tadi kek, nawarinnya!"

Mereka duduk berdua di taman belakang sekolah. Tamannya memang sepi, karena siswa-siswi SMA Garuda sangat jarang mengunjungi taman. Bagi mereka, kantin adalah tempat yang lebih bagus ketimbang taman.

"Gue mau minta maaf sama lo. Gue tadi cuman bercanda, nggak mungkin gue ngeduain lo. Gue bukan gadis kayak gitu." Nayla menjelaskan.

Galang diam mendengarkan.

"Lang. Lo tau kan, gue sekarang udah nggak pernah mendapatkan kasih sayang dari keluarga gue lagi. Gue nggak pernah mendapatkan sebuah dukungan dari keluarga gue lagi. Cuman lo, cuman lo yang ngedukung gue sekarang. Gue, sangat berterima kasih sama lo, berkat lo, hidup gue yang semula suram, kini berwarna," tutur Nayla.

"Lo, jangan pergi dari hidup gue ya, Lang. Gue udah nggak punya siapa-siapa lagi. Walau, keluarga gue masih ada, tapi gue ngerasa gue hanya seorang diri. Gue harap lo selalu ada buat gue, Lang."

Galang menggenggam tangan Nayla. "Aku bakalan selalu ada buat kamu. Aku nggak akan pernah ninggalin kamu, Nayla. Aku percaya, kalau kamu nggak salah. Keluarga kamu yang salah paham. Aku jamin, setelah semua tahu, kalau kamu nggak pernah melakukan semua itu, mereka akan menyesal. Kamu harus yakin, kalau kamu bisa membuktikan semua itu." Galang memberikan semangat.

"Gue tau, Lang. Tapi, anak mana yang nggak sedih, melihat Ibunya sendiri membenci dirinya? Anak mana Lang? Anak mana yang mau dibenci sama seluruh keluarganya." Mata Nayla kini berkaca-kaca.

"Nggak ada, Nay. Gak ada anak yang mau dibenci sama Ibunya sendiri. Aku, bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Tapi, kamu gak boleh berlarut dalam kesedihan. Kamu harus ingat akan tujuan kamu, yaitu mencari bukti-bukti bahwa kamu ngga bersalah." Galang mengingatkan Nayla.

DON'T WORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang