16. Kecelakaan

1.3K 97 85
                                    

Happy 5k Pembaca DW❤

Thanks For All...

Jangan lupa vote sama comment yah...

Happy Reading....

~🌻🌻~

"Kamu nggak mau nambah Ney?" tanya Aurel.

Mereka sekeluarga tengah sarapan pagi. Ralat, tepatnya hanya mereka berlima. Nayla masih dikunci di gudang. Apakah mereka tidak pernah sedikitpun berpikir kalau Nayla juga butuh sarapan?

"Nggak, Mah. Aku sudah kenyang kok." Neysha menjawab, ia meminum air yang telah diberikan oleh Aurel.

"Kalian ada rencana mau pergi kemana gitu, di hari Minggu ini?" tanya Aksel.

"Adam keknya nggak ada, Pah," jawab Adam.

"Alan belum tau, Pah." Kini Alan yang menjawab.

Aksel menatap putrinya. "Kamu ada acara Ney, hari ini?"

"Ney ikut sama Mamah, Pah." Aurel menyela. "Aku mau ngajak Ney jalan-jalan sekarang, mumpung hari Minggu. Kapan lagi coba aku ngajak Ney jalan-jalan."

Neysha tersenyum. Ah senangnya rasanya bisa jalan-jalan bersama dengan Aurel. Hanya berdua. Tiada Nayla, ataupun yang lain, Neysha bisa menghabiskan waktunya hanya bersama dengan Aurel. Mamahnya.

"Ney, kamu sudah selesai makan, 'kan? Sekarang sana gih siap-siap. Kita bakalan jalan berdua," suruh Aurel.

Neysha mengangguk dengan semangat, saking semangatnya kakinya terantuk di meja. Neysha mengaduh kesakitan. Sedangkan yang lain geleng-geleng kepala melihat tingkah Neysha.

"Makanya hati-hati," celetuk Adam. "Kesenangan sih," katanya lagi.

Neysha menyengir. Ia berdiri dari tempat duduknya dan langsung menuju ke kamarnya. Ia akan pergi jalan-jalan bersama dengan Aurel.

"Mamah mau siap-siap juga, Pah." Aurel berdiri dari kursinya dan menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Setelah kepergian Aurel dan Neysha. Aksel, Adam, dan Alan berdiri. Mereka melakukan aktivitasnya masing-masing.

~🌻🌻~

Di kamarnya, Neysha menatap dirinya yang sudah selesai bersiap-siap di cermin. Ia menatap dalam-dalam pantulan wajahnya. "Aku ngerasa sudah kayak cewek yang sempurna. Nggak ada yang kurang satu pun." Neysha menilai dirinya.

"Di dunia ini, nggak ada manusia yang sempurna. Semuanya memiliki kekurangannya masing-masing. Dan juga kelebihan orang berbeda, nggak semuanya sama."

Kata-kata yang dulu dilontarkan oleh Nayla terbayang olehnya. Entah kenapa, kata-kata itu selalu ia ingat sampai sekarang. "Nay benar, manusia nggak ada yang sempurna, mereka memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing," ujar Neysha.

Neysha lalu turun ke bawah, dimana Aurel sudah menunggu dirinya. Dengan senyum yang selalu mengembang, ia menggandeng tangan Aurel dengan penuh semangat.

~🌻🌻~

Nayla mengucek matanya, kemudian mengedipkan matanya beberapa kali. Nayla memegang pundaknya yang terasa sakit. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Ia melihat ke arah pintu gudang, tidak ada yang berbeda, pintu itu masih tertutup. Apakah keluarganya tidak mengingat dirinya sama sekali disini?

DON'T WORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang