Jangan lupa vote sama comment....
Happy Reading 🥰....
~🦋🦋~
Nayla sekarang sudah bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama dengan Galang. Sudah lama sekali Nayla dan juga Galang tidak menghabiskan waktu bersama. Dan mungkin, inilah waktu yang tepat.
Penampilannya yang sederhana, namun cukup terkesan bagi orang yang melihatnya. Dengan sweater berwarna biru, celana jeans, dan juga tas selempang yang ia sampirkan. Nayla tidak perlu berdandan layaknya orang kebanyakan, karena Nayla tidak suka hal yang membuat dirinya ribet sendiri.
Setelah selesai memakai sepatu snekers miliknya. Nayla bergegas untuk pergi. Ia pergi dengan berjalan kaki menuju gang perumahannya. Karena ia yang meminta Galang untuk menunggu dirinya disana.
Masalah dirinya izin apa tidak pada Papah dan Mamahnya. Tentu kalian semua sudah tahu jawabannya. Papah dan Mamah tidak akan peduli pada dirinya. Sekalipun ia meminta izin, orangtuanya akan mengacuhkan dirinya, seakan ia tidak ada disana.
"Lang! Udah lama lo?" tanya Nayla saat sudah sampai pada tujuan.
"Lumayan."
"Kamu udah pamit sama Papah dan Mamah?" Kini Galang yang bertanya.
"Kayak lo gatau aja!"
Galang menatap Nayla, canggung. "Yaudah kalo gitu, ayo kita jalan."
Mereka pergi menggunakan motor besar milik Galang. Nayla naik, dan memegang tempat duduk belakangnya agar tidak jatuh. Saat ia sudah siap, motor besar milik Galang tak kunjung berjalan.
"Heh! Ayo jalan, gue sudah siap nih." Nayla berseru dari belakang.
"Tangan lo mana?" Bukannya menjawab, Galang malah bertanya.
"Ini tangan gue," jawab Nayla sambil menunjukkan kedua tangannya.
Galang dengan cepat menarik kedua tangan Nayla, memeluk pinggangnya. Nayla melotot kearah Galang. Dengan tiba-tiba, Nayla mencubit pinggang Galang, membuat Galang meringis kesakitan.
"Sakit woy! Kejam banget sama pacar sendiri!" Galang mengusap-usap pinggangnya yang dicubit oleh Nayla.
"Siapa suruh lo modus."
"Bukannya modus. Nanti kalau kamu jatuh gimana?" jelasnya, sesekali kembali meringis.
Nayla manggut-manggut. Ia lalu memegang pundak Galang. "Ayo jalan!"
Galang menatap pacarnya dengan jengkel. "Kamu kira aku tukang ojek?! Kejam banget sama pacar sendiri. Kalau aku bawa kamu ke sidang hukum. Kamu bakalan kena pasal telah menyiksa pacar sendiri!" Galang mulai berbicara ngawur.
"Bodo amat! Cepet jalan. Kalau gak jalan, beneran gue siksa lo!" ancam Nayla.
Namun, Galang tetap tidak mau menjalankan motor besarnya. Karena sangat kesal, Nayla berteriak tepat di telinga Galang. "WOY!"
Karena kaget, Galang langsung menggas motor besar miliknya. Nayla yang tidak siap pun, hampir terjungkal ke belakang. Ia menggeram, kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T WORRY
Teen Fiction{Follow Sebelum Membaca} Nayla harus kehilangan segalanya hanya karena kesalahpahaman. Di mulai dari kepercayaan sang Ayah, kedua Abangnya, hingga kehilangan kasih sayang sang Ibu. Keluarganya terus membandingkan Nayla dengan kembarannya Neysha ya...