14. Pelukan Hangat

1K 80 21
                                    

Jangan lupa vote sama comment....

Happy Reading....

Kasih sayang, tidak hanya datang dari keluarga. Tetapi, kasih sayang juga bisa datang dari orang lain.

💙Don't Worry💙

~🦋🦋~

Nayla sekarang sudah berada di depan gerbang rumah Galang. Hatinya sedari tadi terus berdetak kencang. Untuk pertama kalinya, ia merasakan kegugupan. Ia memasuki perkarangan Galang yang luas.

"Ayo masuk!" ajak Galang saat mereka telah memarkirkan motor masing-masing.

Nayla mengangguk. Ia lalu berjalan masuk. "Assalamu'alaikum," ucapnya.

"Wa'alaikumsalam." Wanita yang keliatannya masih muda keluar tergesa-gesa.

Galang tersenyum. "Ma." Ia mencium punggung tangan wanita yang ia sebut 'Mama'.

"Tante." Nayla ikut mencium punggung tangan wanita itu.

Nayla dipersilahkan duduk saat sudah berada di ruang tamu. Nayla duduk, sedangkan Galang pergi ke kamarnya untuk berganti seragam sekolahnya.

"Nama kamu siapa?" tanya wanita itu pada Nayla.

"Nayla, Tante," jawab Nayla sopan.

"Nama Tante, Rose. Khusus untuk kamu manggilnya Mama aja, sama kayak Galang," ujarnya tersenyum.

"Iya, Ma."

Galang kembali dengan pakaian rumahnya. Ia memakai baju berwarna hitam polos dan celana jeans. Di tangannya terdapat banyak sekali buku. Galang lalu meletakkan buku tersebut di atas meja, dan langsung duduk di sebelah Nayla.

"Aku bilang sama Mama, ya." Galang berbisik sambil melirik Nayla yang duduk di sampingnya.

"Bilang apa?" Nayla ikut berbisik.

"Bilang kalau kamu–"

"Kalian kenapa bisik-bisik?" Rose menatap keduanya heran. "Ada sesuatu yang penting?" tanyanya.

"Ini, Ma. Dulu, Galang pernah bilang sama Mama kalau Galang sudah punya pacar kan?"

Rose mengangguk. "Jadi–"

"Nah ini, Ma." Galang merangkul pundak Nayla. "Ini pacar yang aku maksud, cantik kan, Ma?" Galang menaik-turunkan alisnya—menggoda sang Mama.

Nayla mencubit pinggang Galang. Ia sungguh malu jika harus di rangkul di depan Mamanya Galang.

"Aduh! Tuh tangan nggak main nyubit bisa nggak sih?" tanya Galang kesal.

Rose tertawa. "Mampus! Punya pacar galak kamu."

"Biarin, yang penting sayang. Ini calon menantu Mama, nggak dikasih minum?" ujar Galang.

Sekali lagi Nayla mencubit pinggangnya. "Mulutnya bisa di jaga nggak?" tanya Nayla geram.

"Nggak bisa."

DON'T WORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang