Chapter 1 : Back to Erase Longing
•••
Terlihat seorang laki-laki dengan senyum merekah memasuki sebuah kastil megah nan mewah dengan koper di tangan kanan dan beberapa paper bag di tangan kirinya. Tak lama terlihat juga seorang anak laki-laki berusia 15 tahun berlari keluar dari lift.
Ketika ia melihat orang yang sudah lama ia tunggu, ia langsung berlari memeluk sang kakak.
"HYUNGIE!"
Orang yang di peluk tersenyum lantas membawa adiknya untuk ia gendong.
"Hyung, aku merindukanmu." ucap anak itu dengan suara terpendam karena ia memeluk erat kakaknya.
Laki-laki itu terkekeh gemas, ia lalu mengusap surai sang adik. "Baby, nanti tidak boleh berlari seperti itu. Kau tersandung."
Ya, anak laki-laki itu Taehyung. Setelah berpisah kurang lebih 3 tahun, ia baru bertemu lagi dengan hyung nya. Taehyung merenggut lalu mendongak menatap sang kakak.
"Hyung, memangnya hyung tidak merindukanku?"
Seseorang yang di sebut hyung tertawa. "Hyung tidak merindukanmu." Jawabnya sukses membuat mata jernih Taehyung berkaca-kaca. "Tapi hyung sangat, sangat, sangat merindukanmu." lanjutnya sambil membawa Taehyung ke dalam pelukannya.
"Hiks Bum hyung, lama sekali perginya."
Kim Bum tersenyum lembut, di ciumnya mata berair sang adik dan kembali mengeratkan pelukannya, menghirup rakus aroma tubuh adik tersayang yang sudah lama ia tinggal. Kim Bum memang baru pulang setelah 3 tahun menuntaskan study nya di Universitas Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.
Lama mereka menyalurkan rasa rindu, lalu terdengar suara dengkuran halus dari Taehyung. Kim Bum melonggarkan pelukannya dan melihat sang adik yang sudah tertidur. Ia mengamati setiap lekuk wajah Taehyung, lucu. Tak ada perubahan besar dari Taehyung, mungkin bertambah manis dan sedikit tinggi. Kim Bum sampai tak menyadari ada 3 orang yang memperhatikan aksinya.
"Ekhem!"
Deheman salah satu dari mereka mampu mengalihkan antesi Kim Bum. Ia lalu melirik sinis orang itu, siapa lagi kalau bukan hyung dan kedua orang tuanya.
"Bagus, baru pulang dan tidak memberitau eomma? Dan lihat.. bagaimana bisa Taehyung-ie tertidur?" tanya seorang wanita cantik sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.
Kim Bum memutar bola mata malas lalu menjawab "Aku ingin memberinya kejutan. Tapi eomma, sepetinya dia sakit." ucapnya sambil menyentuh kening sang adik.
"Dia memang baru sembuh. Sedari siang adikmu sudah lama menunggu mu." jawab Kim Nam Gil- appa dari ketiga anak tampan itu.
Nara lalu duduk di pinggir Kim Bum dan menyentuh kening sang anak. "Apa demamnya naik lagi? Kita bawa saja ke rumah sakit." ucap panik Jang Nara- atau sudah menjadi Kim Nara.
"Dia tidak akan mau, biar aku bawa ke kamar saja." timpal Kim Wo Bin, anak sulung keluarga Kim.
Saat Wo Bin akan mengambil alih tubuh Taehyung, Kim Bum langsung berbicara. "Biar aku saja, aku ingin tidur dengannya. Aku merindukan anak kecil ini." ucapnya sambil menciumi setiap inci wajah sang adik.
Mereka menggelengkan kepala melihat sikap Kim Bum. Kim Bum lalu beranjak dari tempatnya, ia tidak membawa Taehyung ke kamar anak itu melainkan kamarnya sendiri.
Semua keluarga Kim selalu bersikap dingin, kejam, dan tidak pedulian. Tapi mereka juga akan bersikap lemah lembut dan perhatian ketika berhadapan dengan Taehyung.
"Bagaimana keadaan orang yang merundung adikmu?" tanya Nam Gil.
"Sudah kubereskan."
"Taetae di rundung lagi?"
Wo Bin menghela nafas. "Tae di kurung di kamar mandi sekolahnya, eomma. Itu yang menyebabkan dia demam sampai harus di opname."
"Jadi karena itu? Astaga.." ucap Nara kaget.
Taehyung memang di rawat selama 3 hari di rumah sakit karena demam yang tidak bisa di katakan biasa. Dan itu ulah anak yang sok berkuasa di sekolahnya. Ia merundung Taehyung karena tak tau apa pekerjaan orangtua Taehyung, bagaimana kehidupannya, dan macam-macam pertanyaan bodoh lainnya.
Tidak tau saja mereka siapa Kim Taehyung yang sebenernya. Data Taehyung di sekolah memang di tutup rapat-rapat karena permintaan anak itu sendiri, tentu saja tidak ada yang bisa membantah permintaannya.
Taehyung selalu bilang Tae tidak mau berteman dengan orang yang memandang status sosial, eomma. Dan Tae juga mau di perlakukan seperti orang biasa. Keluarga SK tak segan-segan membunuh orang yang menyakiti Taehyung, tentu tanpa sepengetahuan anak itu.
"Sudah kau bereskan jasad anak keparat itu?"
"Sudah, tenang saja appa." jawab Wo Bin sambil meneguk wine nya.
Nara hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, lebih baik sekarang kita istirahat."
•••
Di kamar Kim Bum ia baru selesai membersihkan tubuhnya. Tersenyum saat melihat buntalan menggemaskan yang terlelap nyaman di kasurnya. Kim Bum langsung beringsut ke kasur untuk memeluk sang adik.
Menciumi aroma manis yang sudah 3 tahun ini menghilang dari indra penciumannya. "Selamat malam, baby."
Saat akan terlelap, Kim Bum di kaget kan oleh suara pintu yang terbuka lebar. Kim Bum mengalihakan pandangannya ke arah pintu, dan saat ia akan mengumpat Taehyung malah terusik.
"Ssshh!"
Sedangkan pelaku penggembarakan pintu itu langsung menaiki ranjang dan memeluk Taehyung, mengabaikan tatapan dingin salah satu adiknya itu.
"Hyung, kau bisa membangunkannya. Dan kenapa kau tidur di sini?! Kembalilah ke kamarmu."
Wo Bin tidak menanggapi, ia asik memeluk Taehyung lalu menjawab. "Aku akan tidur di sini, tidurlah."
"Sialan." umpat Kim Bum. Baru dirinya akan cuddle dengan sang adik tapi malah di ganggu oleh orang tak tau diri ini. Mau tak mau ia membaringkan diri di sebelah Taehyung.
Wo Bin sengaja, ia ingin mengusili waktu Kim Bum dengan Taehyung. Dan karena ia juga merindukan saat-saat mereka tidur bertiga seperti ini. Kan malu jika seorang Kim Wo Bin mengatakan ia merindukan Kim Bum? Hei, jika itu ke Taehyung dia tak akan malu.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Is Psychopath : The Family Secret
Fanfiction▪︎The Family Secret ▪︎ SK Group, siapa yang tak kenal nama perusahaan atau konglomerat terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Samsung dan Hyundai. Tak terkecuali pimpinan perusahaan tersebut, Kim Nam Gil. Sosok yang dikenal tegas dan disegani. Di...