Chapter 22

4.9K 465 25
                                    

Chapter 22 : Meaning Of Life

•••

Nara setia menemani Taehyung yang masih terlelap. Wo Bin, Kim Bum, dan Nam Gil sedang duduk di sofa sibuk dengan pekerjaannya yang beberapa hari terakhir mereka tinggalkan. Dan tanpa bosan Nara terus mengusap lembut surai sang anak.

"Sudah pagi, sayang.. Taetae tak mau bangun, heum?"

Entah mendengar atau apa, Taehyung perlahan menggerakan jarinya di ikuti kelopak mata yang perlahan terbuka.

Nara tersenyum lembut. "Baby."

Taehyung menyipitkan mata karena merasa silau. Setelah matanya terbuka sempurna, ia menatap sayu sang eomma yang tengah tersenyum hangat. Mendengar itu ketiganya menghampiri ranjang, menatap lekat pandangan sayu nan polos yang sangat mereka rindukan.

Nam Gil lalu mengambil tempat di sisi Nara. Taehyung menyeringitkan dahinya. "Eomma.."

Satu kata yang keluar dari bibir pucat itu membuat Nara menangis. Ia lalu mendekatkan wajahnya dan mencium pipi tirus yang tidak tertutup oleh masker oksigen dan engusap dahi Taehyung menggunakan ibu jarinya.

"Taehyung-ie, kenapa sayang?"

"Sa—kit." ucap lemah Taehyung sambil menggerakan badannya tak nyaman.

Nam Gil yang melihat segera menangkup pipi sang anak. "Hei, tenang.. nanti semakin sakit."

Taehyung menggeleng lemah. "Eomma... sakit."

Satu isakan lolos membuat semuanya panik. Dan sungguh, badannya terasa sangat sakit dan ngilu di saat bersamaan.

"Sshh! Sayang jangan menangis. eomma usap supaya sakitnya hilang." ucap Nara

Ia lalu mengusap lembut bahkan sangat lembut perut dan bahu Taehyung yang di perban. Nara tau pasti semua tubuh Taehyung sakit, tapi kedua bagian tubuh ini menjadi titik pusat dari semua rasa sakitnya. Wo Bin dan Kim Bum diam memperhatikan, melihat adiknya mengerang sakit membuat sesuatu dalam diri mereka berontak.

Yaehyung sudah sedikit tenang, anak itu hanya bisa mengedipkan mata menikmati usapan sang eomma. Melihat Taehyung yang diam dan hanya mengedipkan mata membuat Nara dan Nam Gil tersenyum begitupun dengan Wo Bin dan Kim Bum.

Kim Bum memberanikan diri mencium kening sang adik membuat anak itu menatap Kim Bum.

"Merasa lebih baik?" tanya Kim Bum membuat Taehyung mengangguk pelan. Kim Bum tersenyum lalu melirik sang Nara. "Eomma, makan dan istirahatlah. Biar aku yang melanjutkan."

Nara tersenyum kecil lalu mengangguk. "Dengan Bum hyung dulu, ne." ucap Nara di balas anggukan oleh Taehyung.

Nara dan Nam Gil lalu duduk kembali ke sofa hanya sekedar untuk mengistirahatkan diri, begitupun dengan Wo Bin. Sedangkan Kim Bum duduk di kursi sebelah ranjang Taehyung untuk mengusap bahu dan perut anak itu.

Kim Bum mengusap menggunakan ibu jarinya, karena ia orang yang kasar ia sedikit takut akan semakim melukai tubuh ringkih itu. Merasa nyaman dengan usapan sang hyung, mata yang baru terbuka itu sepertinya sudah ingin tertutup lagi.

Kim Bum tersenyum tipis melihat Taehyung yang tertidur kembali, karena memang kondisinya tidak memungkinkan untuk banyak diajak bicara, Kim Bum sengaja membuat adiknya untuk istirahat kembali. Ia membenarkan selimut sang adik lalu perlahan menuju sofa, mendudukan tubuhnya di samping Wo Bin.

My Family Is Psychopath : The Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang