Chapter 18

4.2K 436 8
                                    

Chapter 18 : Anger and Torture

•••

Nam Gil menggendong Nara yang pingsan, sekarang mereka sudah sampai di kastil. Wo Bin dan Kim Bum tidak langsung pulang, mereka mencari pentunjuk dimana keberadaan Taehyung sekarang.

"Astaga, apa yang terjadi tuan?" ucap khawatir tuan Jung ketika ia membuka pintu dan mendapati sang majikan tengah menggendong istrinya yang pingsan.

"Ambilkan minyak herbal." ucap Nam Gil di angguki tuan Jung.

Ia lalu berlari untuk mengambil minyak herbal. Sedangkan Nam Gil langsung menidurkan istrinya di sofa. Ia menghela nafas lalu mengacak-acak rambutnya. Tak lama datang tuan dan nyonya Jung terlihat yang sangat panik.

"Apa yang terjadi tuan?" tanya ahjuma Jung dengan minyak yang sudah di tangannya.

Nam Gil diam, ia memberi kode untuk memberikan minyak itu. Ketika minyak nya sudah berada di tanga ia langsung mengoleskan ke tangan sendiri lalu mengibas-ngibaskan di depan hidung sang istri, membiarkan Nara menghirup udaranya.

"Sayang.." ucap Nam Gil.

Tuan dan nyonya jung masih diam dengan raut wajah khawatir dan bingung mereka. Tak lama Nara mengerjapkan mata, setelah lumayan sadar ia langsung terduduk.

"T-tae? Taetae ku dimana?" ucapnya sambil memegang tangan Nam Gil, sedangkan tuan dan nyonya Jung yang tidak tau diam saja.

Nam Gil mengusap tangan sang istri. "Kita akan menemukannya segera." ucapnya lembut.

Nara menggeleng. "Tidak, oppa kita cari sekarang. A-aku mau Taehyung-ie ku hiks."

Melihat betapa rapuh wanita di hadapannya, Nam Gil langsung merengkuh tubuh sang istri. "Dengar, Kim Bum dan Wo Bin sedang berusaha. Aku akan kerahkan semuanya agar Taehyung-ie cepat ketemu." ucap Nam Gil sambil mengusap surai panjang istrinya.

"Hiks bagaimana... bagaimana jika mereka menyakitinya? Lakukan sesuatu, ku mohon.. aku mau Taetae ku hiks.." Nara semakin histeris di pelukan Nam Gil.

"Taehyung akan kembali padamu, aku janji."

Nara sudah tidak menangis, tapi masih sesegukan. Melihat itu ahjuma Jung berinisiatif membuatkan teh hangat. "Tuan, saya buatkan teh bagaimana?" tawanya mendapat anggukan dari Nam Gil.

Setelahnya ahjuma Jung pergi ke dapur, sedangkah tuan Jung juga sudah tidak ada disana. Tak lama ahjum Jung datang dengan membawa teh di nampan. "Silahkan, nyonya." ucapnya.

Nam Gil mengambil teh itu dan membantu istrinya untuk meminum. "Sedikit lebih tenang?" tanyanya membuat Nara mengangguk pelan.

Ahjuma Jung tersenyum hangat, ia yang sudah paham situasinya berinisiatif menenangkan. "Tenang nyonya, tuan muda pasti baik-baik saja." ucapnya sambil mengusap punggung Nara.

"Tapi ahjuma, Taehyung-ie ku, dia-"

Ucapan Nara langsung terpotong kala ahjuma Jung berbicara. "Jangan membicarakan yang tidak-tidak. Tuan muda pasti baik-baik saja. Dia akan segera kembali pada eomma nya."

Nara beralih menatap sang empu. "Gomawo."

Ahjuma Jung tersenyum. "Tentu, sekarang anda harus istirahat. Saya yakin, besok tuan Kim Bum dan tuan Wo Bin akan memberi kabar baik."

Nara mengangguk lalu berjalan ke kamar di bantu ahjuma Jung. Sedangkan Nam Gil masih memikirkan, siapa yang menculik Taehyung. Apa motif nya? Bukan hanya itu, yang paling mereka khawatirkan adalah hemofilia nya.

My Family Is Psychopath : The Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang