Chapter 19

4.5K 490 35
                                    

Chapter 19 : Wrong Choice

•••

Kim Bum yang semalaman pergi dari rumah ternyata memang menyelidiki tuan dan nyonya Jung, tapi dirinya tetap tak menemukan bukti bahwa mereka yang menculik Taehyung. Kim Bum bahkan tak tidur semalaman hanya karena ingin membuktikan bahwa mereka yang bersalah.

Dengan amarah yang masih memuncak, ia memasuki kastil dengan baju yang penuh dengan noda darah.

"Silah— astaga, apa yang terjadi tuan?" Ahjuma Jung panik saat membuka pintu dan di suguhi pemandangan Kim Bum dengan wajah kusut dan kemeja yang penuh noda darah.

Kim Bum menatap ahjuma Jung datar. "Minggir." ucapnya sambil berlalu begitu saja dengan sengaja menubruk bahu wanita yang seumuran dengan eomma nya itu. Ahjuma Jung menghela nafas lalu kembali melanjutkan tugasnya.

Kim Bum bertemu dengan Wo Bin di lorong menuju kamarnya, Wo Bin menghentikan langkah dan menatap sinis sang adik. "Membunuh berapa orang?" tanyanya jengah.

Kim Bum memutarkan bola mata malas. "Tidak banyak, hanya lima orang."

Tidak banyak katanya? Hei, kau membunuh 5 orang dalam satu malam.

Wo Bin menghela nafas. "Kau membunuh lima orang dalam satu malam."

Bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.

"Aku tidak peduli." jawab Kim Bum, ia langsung memasuki kamarnya begitu saja. Mood nya sedang tak baik, jangan sampai ia dan hyung nya bertengkar.

Di kamar Nara dan Nam Gil beda lagi, Nara hanya diam di kasur tanpa melakukan apapun. Pandangan matanya kosong, kantung mata yang menghitam dan matanya yang sembab. Sedangkan Nam Gil terlihat tengah mengobrol dengan seseorang disebrang sana, di iringin dengan amarah mungkin.

Nam Gil menggeram marah. "Bagaimana bisa kalian belum menemukannya?!" bentaknya.

"Maaf, presedir. Mereka melakukan dengan bersih tanpa meninggalakan jejak apapun."

"Kalian kubayar untuk mencari jejak, bodoh! Sampai matahari terbenam anakku belum kalian temukan... kalian tau akibatnya."

Nam Gil mematikan panggilan lalu memejamkan mata guna menahan emosi. Menghela nafas lalu menghampiri sang istri yang masih tak bergeming. Nam Gil mengusap pipi Nara membuat sang empu tersentak.

"Oppa, kau menemukan Taehyung-ie ku?" tanyanya dengan suara serak yang mana mendapat jawaban sebuah gelengan pelan. Sudah cukup, ia tidak bisa hanya berdiam diri.

"Kenapa kau hanya diam? Ayo kita cari Taehyung sekarang!"

"Aku sedang mengusahakannya." jawab Nam Gil.

"Apa? Kau menyuruh anak buahmu sedangkan kau hanya diam di sini. Kalau kau tidak mau biarkan aku saja!" Nara berteriak marah lalu menyentak tangan sang suami, mengambil dompet dan mantel lalu pergi keluar.

"Kim Nara!" teriak Nam Gil namun tak di dengarkan oleh sang empu. Ia lalu berlari menyusul istrinya.

•••

Di tempat yang kumuh, gelap, dan kotor Taehyung masih mengerang kesakitan. Orang yang memukul Taehyung mungkin menggunakan semua kekuatannya untuk menghancurkan tulang di area bahunya, pukulannya bahkan bukan sekali.

My Family Is Psychopath : The Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang