•°Shadow in Me;02°•

122 12 2
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 02 By: gloriarafael°•

•°Selasa, 17 November 2020°•



💜Happy Reading💜

Seminggu menjadi bagian dari sekolah barunya, cukup membuat Elanda merasa nyaman. Baik siswa maupun guru memperlakukannya dengan baik. Ditambah Sabila alias Valen berperan baik menjadi tour guide sekolah bagi Elanda.

"El," panggil Sabila sambil mengunyah bakso di mulutnya.

"Hmmm?" balas Elanda karena saat ini ia tengah menyeruput es tehnya.

Sabila melirik sekeliling kantin sekilas dan mendekatkan dirinya pada Elanda, "lo sadar gak?" tanyanya berbisik.

Elanda hanya bertingkah aneh dan kesal melihat tingkah Sabila yang mendadak seperti seorang yang mempertanyakan rahasia besar.

"Gue sadar lo kek orang gila!" jawab Elanda kembali mencomot baksonya.

"Ish, bukan itu! Lo ngerasa gak, sih, kalau banyak yang natap lo aneh gitu?"

Elanda terdiam, berusaha menelan kunyahannya. Dari kemarin ia mencoba sembunyi dari rasa janggalnya akan tatapan aneh beberapa bahkan banyak siswa padanya, ternyata Sabila juga merasakan itu.

'Gak! Jangan mikir yang aneh-aneh El!' batin Elanda.

"Ih, ha—ha—ahaahaha pe-perasaan lo doang kali. Lagian mereka liatin gue mungkin karena kecantikan gue kali, ah!" Elanda berusaha bertingkah biasa saja walau jauh di lubuk hatinya ada yang aneh dengan kehidupan di sekolah ini.

Sabila yang mulanya serius menjadi kesal dan memilih melanjutkan makannya sebelum bel berbunyi.

Senyum pura-pura tadi kian berubah menjadi datar lagi. Elanda kembali merasakan kejanggalan itu. Dari ekor matanya, ia bisa melihat mereka kembali memperhatikan dia. Terutama gadis sekelasnya itu, menatapnya dengan penuh tanya.

Menjadi pusat perhatian memanglah menyenangkan, tetapi jika dengan cara seperti ini, cukup meresahkan juga bagi Elanda.

••••

Bel pulang sudah berdering 10 menit yang lalu, tetapi siswa kelas 12 IPA 3 masih cukup ramai di kelas.

Masih ada yang melakukan latihan soal lagi untuk persiapan masuk kuliah, ada yang masih sibuk bermain-main, dan ada yang sibuk melakukan tanggung jawab seperti bendahara penagih uang OSIS dan khas juga para peserta piket.

"El, udah dong belajarnya," rengek Sabila pada Elanda yang masih membaca buku Kimia.

"Bentar lagi, Bila!"

"Ck, abis ini bawa gue makan es krim!" titah Sabila bak anak kecil.

"Dih, kek bocil lo! Ya udah, iya. Tapi ntar, ye!" Elanda membali fokus dengan bukunya.

Sabila bergeliat bahagia dan kembali semangat menggambar sambil menunggu Elanda.

Tak terasa waktu berjalan cukup cepat dan kini di kelas hanya tinggal Elanda, Sabila, dan beberapa siswi lagi.

Perlahan Sabila membuka matanya sambil berusaha mengumpulkan nyawanya, ia terbangun dari tidurnya. Sabila melihat sekitar yang sudah sangat sepi. Ia sedikit kaget melihat Elanda yang juga ikut tertidur.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang