•°Shadow in Me;37°•

30 6 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 37 By: Awliyaslv_°•

•°Rabu, 16 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

"Van, gue mau ngomong," ucap Saphira pada Devan yang sedang menikmati makan siangnya di kantin.

Kening Devan mengerut. "Ngomong apa?"

Saphira melirik ke arah Diki dan Noval sebentar, lalu kembali menatap Devan dengan tatapan datarnya. "Gak di sini. Ikut gue."

Setelahnya, Saphira berjalan terlebih dahulu keluar dari kantin.

"Ngapa, sih, tuh cewek? Aneh banget?" ceplos Noval.

"Gue tebak, pasti gak jauh-jauh dari masalah Elanda sama arwah cowoknya," terka Diki.

"Ya udah, gue cabut dulu." Devan menepuk pundak Diki dan berlalu pergi menyusul Saphira.

••••

Di rooftop, Elanda duduk di sebuah sofa tua sembari memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa lembut wajahnya. Beberapa hari terakhir ini, rooftop memang menjadi tempat favorit Elanda jika berada di sekolah. Di sana, Elanda bisa merasakan ketenangan.

"Kapan ini semua bisa berakhir?" gumam Elanda.

Raksa

Nama itu tiba-tiba kembali terlintas di benak Elanda. Mendadak Elanda merindukan sosok tersebut untuk yang kesekian kalinya. Mengesampingkan nama Devan yang akhir-akhir ini juga memenuhi kepalanya.

"Apa sekarang, kamu masih ada di dunia ini, Sa? Kalau iya, aku mau minta sama kamu untuk nunjukin diri kamu di depan aku sekali ... aja. Seenggaknya rindu aku bisa terbalas walaupun itu cuma sesaat," pinta Elanda dengan suara yang terdengar serak.

Hening.

Tak lama kemudian, tawa pilu lolos dari mulut Elanda.

"Kayaknya gue udah mulai gila. Mana mungkin Raksa ada di sini. Ingat, El! Raksa udah tenang di alam sana! Mau aja lo dibegoin sama Saphira." Elanda mencoba menyadarkan dirinya sendiri.

Padahal tanpa diketahui oleh gadis itu, sosok yang dibicarakan olehnya sedang berdiri di sudut rooftop sana.

"Untuk pertama dan terakhir kalinya, aku akan coba buat bisa nunjukin diri di depan kamu, Nda," ucap sosok itu.

Dengan kekuatan yang tersisa, sosok yang tak lain adalah Raksa itu, mengerahkan segala energi yang ia punya agar bisa menampakkan diri di depan Elanda.

Tak berselang lama, angin berhembus sedikit kencang. Langit pun tiba-tiba berubah menjadi agak gelap. Refleks, Elanda pun mendongakkan kepalanya ke atas.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang