•°Shadow in Me;27°•

34 7 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 27 By : restianjani993°•

•°Senin, 07 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

Di malam hari Elanda kembali merasa lapar, padahal tadi ia sudah makan malam bersama papa dan mamanya. Elanda berniat membeli seblak di luar.

Sekarang Elanda berjalan untuk membeli seblak yang biasa ia beli. Tidak jauh dari rumah jadi dia jalan kaki saja. Sebelum pergi tadi Elanda tak lupa pamit pada Jihan.

Untuk pergi ke dekat penjual seblak Elanda harus menyebrangi jalan terlebih dahulu. Malam ini cukup sepi hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Saat sudah sampai di seberang Elanda lansung menghampiri si penjual seblak.

"Mang, seblaknya yang kayak biasa satu. Dibungkus ya, Mang," ujar Elanda pada penjual seblak.

"Siap, Neng. Mamang bikinin dulu ya," jawab Mamang. Elanda mengangguk setelah itu ia duduk disalah satu kursi sambil menunggu pesanannya.

Beberapa menit kemudian pesanan Elanda pun siap. Dan Elanda lansung membayarnya. Setelah membayar Elanda berjalan ke tepi jalan.

Dirasa jalanan mulai sepi ia mulai melangkahkan kakinya. Tapi tak disangka mobil dengan kecepatan tinggi mengarah padanya. Kaki Elanda terasa kaku dan tak bisa di gerakan.

"Apa ini akhir dari segalanya, apa gue bakal nyusul Raksa?" Elanda memejamkan matanya, menerima apapun yang akan terjadi.

••••

Devan sedang berguling-guling di atas kasurnya. Entah apa yang ia lakukan. Ada perasaan aneh yang menjalar di dalam pikiran di hatinya. Rasa khawatir menghampirinya.

"Daripada kayak gini, mending gue pergi cari angin keluar." Devan bangkit dari atas kasurnya dan langsung memasang hoodienya. Setelah itu ka keluar setelah mengambil kunci motor.

Ia langsung pergi ke garasi dan mengeluarkan motornya. Ia berniat pergi untuk menenangkan pikirannya yang hinggap di dirinya.

Ia menyusuri jalanan entah kemana tujuan akan membawanya. Ia membawa motornya dengan kecepatan santai sambil menghirup udara segar.

"Lah? Ini 'kan jalan ke rumah Elanda? Ngapain gue ke sini?" gumam Devan saat melewati jalanan, sambil menatap ke sekeliling. Matanya terpaku pada objek pemandangan dua orang yang ia kenal sedang duduk di trotoar jalan.

Ia menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Devan mulai mendekati dua orang tersebut dan benar saja, itu adalah Elanda dan Saphira. Devan langsung berhenti dan menghampiri mereka.

"Ini kenapa?" tanya Devan menatap Elanda dan Saphira bergantian.

"Devan, lo ngapain di sini?" tanya Elanda. Sedangkan Saphira hanya diam.

"Yang harusnya nanya itu gue, kalian ngapain di sini? Terus lo, itu kaki lo kenapa?"tanya Devan karena kaki Elanda sedikit lecet.

"Tadi Elanda hampir kecelakaan." Devan langsung membulatkan matanya karena ucapan Saphira.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang