•°Shadow in Me;47°•

31 6 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•° Part 47 By: faniii_332°•

•° Jumat, 25 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

Dengan wajah lesu Sabila menarik kopernya keluar dari dalam kamar hotel. Rasanya baru kemarin dirinya dengan yang lain berlibur ke London, dan sekarang ia harus kembali lagi ke Indonesia.

Elanda yang melihat raut wajah Sabila yang mengenaskan, langsung saja gadis itu merangkul pundak sahabatnya. Lalu memberikan candaan yang mungkin bisa mengembalikan suasana hati sahabatnya itu.

"Udah lah Bil, gak usah sok sedih gitu napa. Kek orang habis diputusin pacar aja lo," canda Elanda.

"Apa sih El, gue lagi malas debat nih. Gue masih kepengen tinggal di sini, tapi sayangnya waktu kelulusan kita juga mau keluar."

"Next time, kita pergi liburan lagi ke sini gimana? Tapi kita liburannya lebih lama di sini, gak kayak sekarang," jelas Elanda.

"Serius?" tanya Sabila dengan mata berbinar.

"Iya, Bila," jawab Elanda dengan senyuman manis miliknya.

"Oke, kalau gitu yuk nyamperin pacar kita masing-masing—eh, maksudnya cowok-cowok," ajak Sabila semangat dan menarik tangan Elanda dengan paksa. Sebelum sebuah suara menghentikan langkah mereka berdua.

"Ih, tega banget sih kalian. Masa gue ditinggalin," sungut Diandra dengan wajah kesal.

"Sorry, Di ... gue lupa, soalnya liat Sabila sedih gak jelas bikin gue lupa kalau masih ada seseorang yang harus gue tunggu," jawab Elanda terdengar sedikit puitis di belakang.

Sabila mencebikkan bibirnya.

"Dasar bucin!"

"Apa sih, Bil? Perasaan cari masalah mulu deh dari kemaren."

"Stop, guys! Gak capek apa? Berantem mulu. Gue yang pusing jadinya," lerai Diandra sudah berdiri di antara Elanda dan Sabila.

"Semenjak Diandra sama Noval, Diandra sedikit sensian ya, El," goda Sabila menahan tawanya.

"Tau tuh, Bil ... jadi atut ya." Elanda juga ikut-ikutan seperti Sabila.

Diandra merotasi matanya malas dan menarik kopernya, mendahului Elanda dan Sabila yang sudah cekikikkan di belakang.

••••

Bandara.

"Ayolah, Yang. Jangan diem mulu napa, bisa ketinggalan nih kita," bujuk Diki menatap sang kekasih masih bergeming, enggan meninggalkan negeri ini. Padahal jadwal penerbangan mereka tinggal sepuluh menit lagi.

"El, gitu ya bujuk cewek kalau gak mau pergi," bisik Devan di telinga Elanda.

"Maybe," jawab Elanda sekenanya.

"Singkat amat Neng, jawabannya," ucap Devan memasang wajah betenya.

Elanda melirik Devan yang tampak kesal, tak lama setelah itu Elanda menautkan jemarinya dengan jemari Devan dan juga membisikkan sesuatu di telinga laki-laki itu, "gitu aja bete."

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang